Senin, 02 Januari 2012

PROTAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


 










Pelayanan                    :  Kesehatan Gigi dan Mulut.
Prosedur                      :  Pemeriksaan dan Perawatan Gigi dan Mulut.



1.      TUJUAN          :
Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan perawatan kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas.

2.      SASARAN        :
Petugas ( Dokter Gigi / Perawat Gigi ) dalam melaksanakan pemeriksaan dan perawatan kesehatan Gigi dan Mulut penderita.

3.      URAIAN UMUM        :
a.      Persiapan Ruangan dan Alat        :
­   Meja, kursi dan dental unit.
­   Alat-alat Gigi.
­   Bahan-bahan / obat-obatan untuk gigi
­   Kompresor.
­   Bor gigi.

b.      Persiapan Petugas  :
­   Perlindungan diri.

c.       Pemeriksaan Pasien           :
­   Anamnesa.
­   Pemeriksaan Gigi ( oral ).
­   Pemeriksaan ekstra oral.

d.      Persiapan Tindakan          :
­   Catat rencana tindakan.
­   Konseling.
­   Sterilisasi instrumen.

e.       Melakukan Tindakan        :
­   Konservatif.
­   Pencabutan.

f.       Pemeliharaan Ruangan dan Alat.

g.      Pencatatan dan pelaporan                        :
­   Kartu rawat jalan.
­   Register rawat jalan.
­   Sensus harian penyakit.


4.      LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN         :
a.       Petugas menyiapkan Ruangan dan Alat, membersihkan meja, kursi dan dental unit, menyiapkan alat-alat gigi, bahan-bahan / obat-obatan untuk gigi, menghidupkan kompresor, memeriksa apakah bor dapat berfungsi dengan baik.

b.      Petugas memakai alat perlindungan diri seperlunya.misalnya : Lab Jas, masker dan sarung tangan.

c.       Petugas melakukan pemeriksaan pasien, meliputi    :
­   Anamnesa tentang keluhan utama, keluhan tambahan, berapa lama, lokasinya dimana, apakah mengganggu tidur, tanyakan juga riwayat penyakit yang lain ( Jantung, Kencing manis, Tekanan darah tinggi, kehamilan pada wanita, alergi, asthma, tbc ).
­   Pemeriksaan Gigi ( oral )  :
»     Gigi ( karies, warna, posisi, bentuk ).
»     Lidah ( warna, kelainan yang ada, bentuk, ukuran ).
»     Mukosa pipi ( ulkus, lesi, radang ).
»     Langit-langit keras ( apakah ada kista, tumor, celah langit-langit ).
»     Dasar mulut ( apakah bengkak, kista, penyumbatan kelenjar ludah ).
­   Pemeriksaan ekstra oral ( pipi, bibir, kelenjar limfe ).

d.      Petugas menentukan Diagnosa dan melakukan persipan tindakan ( buat rencana tindakan, konseling kepada pasien tentang rencana tindakan dan hal-hal yang penting diketahui oleh pasien ) serta melaksanakan sterilisasi instrumen.

e.       Petugas melakukan Tindakan sesuai dengan diagnosa dan jenis tindakan yang diperlukan           :

1)      Konservatif       :
a)      Penambalan Tetap        :
»     Iritasi pulpa dan karies media       :
­    Pembuangan jaringan karies.
­    Preparasi cavitas.
­    Sterilisasi cavitas.
­    Zinc phosphat cement.
­    Tambalan tetap ( amalgam, art, luxilut, silikat, fuji, dll ).
­    Instruksi.

»     Hiperaemi pulpa    :
­   Pembuangan jaringan karies.
­   Preparasi cavitas.
­   Sterilisasi cavitas.
­   Eugenol kapas.
­   Fletcer.
Pasien diintruksikan kembali 1 ( satu ) minggu lagi. Sesudah pasien kembali tambalan sementara dibongkar diganti dengan  :
­    Zinc phosphat cement.
­   Tambalan tetap.
­   Instruksi. 

»     Hp. Profunda        :
­   Pembuangan jaringan karies.
­    Preparasi cavitas.
­   Sterilisasi cavitas.
­   Perlindungan pulpa dengan Dycal atau calxyl.
­    Zinc phosphat cement.
Pasien diinstruksikan untuk kembali 3 – 7 hari lagi. Sesudah pasien kembali tambalan sementara dibongkar diganti dengan  :
­    Zinc phosphat cement.
­   Tambalan tetap.
­   Instruksi. 

b)      Penambalan Sementara           :
»     Pulpitis      :
­   Pembuangan jaringan karies.
­   Sterilisasi cavitas.
­   Pemberian obat gigi untuk menghilangkan rasa sakit dan obat untuk mematikan saraf gigi ( devitalisasi pulpa ).
­   Tambalan sementara dengan Fletcer atau cavit.
­   Pemberian analgetik peroral.
­   Pasien disuruh kembali 3 ( tiga ) hari lagi. Setelah pasien kembali dilakukan  :
­   Bongkar tambalan sementara.
­   Pembukaan atap pulpa.
­   Sterilisasi cavitas.
­   Pemberian obat untuk sterisasi pulpa ( salah satu, TKF, CHKM, chresophene atau rockle, ditaruh di kapas dan diletakkan di ruang pulpa ).
­   Fletcer atau cavit.
Pasien disuruh kembali antara 4 – 7 hari lagi. Ketika pasien kembali obatnya diganti. Penggantian obat dilakukan minimal 2 kali. Kalau gigi masih sakit bila diperkusi penggantian obat dilakukan lagi berulang-ulang sampai pasien tidak merasa sakit lagi ketika gigi diperkusi maka gigi dianggap sudah steril. Selanjut di lakukan   :
­   Bongkar tambalan sementara.
­   Sterilisasi cavitas.
­   Pemberian obat mumifikasi ( putrex atau iodoform pasta ).
­   Zinc phosphat cement.
­   Pasien diinstruksikan kembali 1 minggu lagi. Sesudah pasien kembali dilakukan     :
­   Pembuangan sebagian sebagian dari Zinc phosphat cement.
­   Preparasi cavitas.
­   Tambalan tetap ( amalgam atau silikat ) tergantung keperluan, fungís dan estetik.
­   Instruksi.

»     Gangren pulpa       :
­   Pembuangan jaringan karies.
­   Pembukaan atap pulpa.
­   Sterilisasi cavitas.
­   Pemberian obat untuk jaringan pulpa ( TKF, CHKM, chresophene atau rockle ).
­   Fletcer atau cavit.
­   Pasien disuruh kembali antara 4 – 7 hari lagi.
Prosedur ini dilakukan minimal 2 kali sehari dengan mengganti obat dalam pulpa. Kalau masih ada bau ganggren atau rasa sakit kalau gigi diperkusi, penggantian obat dilakukan lagi berulang-ulang sampai tidak ada rasa sakit lagi ketika gigi diperkusi. Sesudah pulpa steril proses selanjutnya sama dengan perawatan pulpitis di atas.

»     GP dengan PD ( Gangren pulpa dengan Periodontitis )   :
­   Pembuangan jaringan karies.
­   Pembukaan atap pulpa.
­   Sterilisasi cavitas.
­   Tutupdengan kapas (longgar).
­   Pemberian antibiotik dan analgesik per oral
­   Intruksikan pasien kembali 3 hari lagi.
Sesudah pasien kembali dan gigi tidak sakit ketika diperkusi, perawatan selanjutnya sama dengan perawatan gangren pulpa. Catatan : Prosedur ini dilaksanakan kalau gigi masih memungkinkan untuk dilakukan penambalan tetap.


2)      Pencabutan       :
a)      Pencabutan gigi tetap          :
»     Oleskan betadin pada gigi yang akan dicabut.
»     Penyuntikan dengan obat anestesi ( lidocain atau pehacain ).
»     Setelah terasa parasthesi lakukan pemisahan gigi dari gusi dengan bein.
»     Pencabutan gigi.
»     Pemberian tampon.
»     Pemberian antibiotik, analgetik, anti imflamasi ( kalau perlu ) per oral.

b)      Pencabutan gigi susu                      :
»     Topikal anestesi.
»     Pencabutan.
»     Pemberian tampon.
»     Instruksi.

c)      Abses                        :
»     Abses pada akar gigi ( lokal )        :
­   Bersihkan daerah sekitar gigi.
­   Oleskan betadin.
­   Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
­   Instruksikan kepada pasien agar kembali setelah obat habis. Kalau pasien sudah sembuh lakukan pencabutan gigi.

»     Abses sub mukosa ( dengan gigi gangren )  :
­   Buka atap pulpa.
­   Bersihkan cavitas.
­   Tutup dengan kapas ( longgar ).
­   Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
­   Instruksikan pasien kembali setelah obat habis, kalau masih bengkak tambah obat lagi untuk dilanjutkan, kalau sudah sembuh dapat dilakukan pencabutan gigi.

»     Abses sub cutan ( dengan gigi gangren )  :
­   Oleskan betadin.
­   Pemberian topikal anestesi.
­   Insisi abses.
­   Drainage.
­   Bersihkan.
­   Kalau ekstra oral dan tersedia rubberdam, beri rubberdam untuk drainage.
­   Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
Bila gigi dengan pulpa tertutup lakukan pembukaan atap pulpa bila memungkinkan.






3)      Perawatan Jaringan Periodontal        :
a)      Calculus       :
»     Kumur-kumur.
»     Pengambilan karang gigi supra dan sub ginggival.
»     Dibersihkan.
»     Oleskan betadin.
»     Instruksi.

b)      Periodontitis :
»     Oleskan betadin pada gusi.
»     Lakukan Curetage.
»     Bersihkan dengan menyemprotkan betadin.
»     Kumur-kumur.


»     Berikan antibiotik, analgetik dan anti imflamasi per oral.
»     Instruksi.

f.       Setelah selesai melakukan tindakan / penanganan pasien, petugas melaksanakan kegiatan  :

1.      Membersihkan alat-alat bekas dipakai.
2.      Membersihkan ruang pelayanan.
3.      Perawatan contra angle dan scaler motorik dengan minyak.
4.      Sterilisasi alat ( instrumen ).

g.      Petugas melaksanakan pencatatan dan pelaporan    :
­   Mengisi Kartu rawat jalan.
­   Mencatat dalam Register rawat jalan semua pasien yang dilayani.
­   Membuat sensus harian penyakit.
­   Membuat laporan sesuai dengan kebutuhan.

































Kepala Puskesmas sidodadi



Edies shank putra
NIP. 140216569.
 
 



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar