Rabu, 04 Januari 2012

Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut

oleh EDIES SHANK PUTRA
Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap.Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat. Namun, oleh karena berbagai faktor (misalnya biaya dokter gigi yang relatif lebih mahal daripada dokter umum) kesehatan gigi seringkali tidak menjadi prioritas. Kita hanya pergi ke dokter gigi kalau keadaan gigi sudah parah dan rasa sakit tidak tertahankan lagi.
Padahal, gigi yang sudah dalam keadaan terinfeksi berat dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Selain itu, gigi yang tidak terawat juga menyebabkan napas tidak segar yang ujung-ujungnya bisa menghambat pergaulan. Karena itulah, sebagai remaja (apalagi yang sedang melakukan pendekatan pada pujaan hati) kita harus tahu seluk-beluk perawatan mulut dan gigi.
Mulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita dan akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket, dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang.
Selain itu plak ini juga berpengaruh terhadap kesehatan jaringan pendukung gigi seperti gusi dan tulang pendukungnya. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang menempel pada plak di atas permukaan gigi dan di atas garis gusi. Kuman-kuman pada plak menghasilkan racun yang merangsang gusi sehingga terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah.
Bila dibiarkan, keadaan ini dapat menjadi lebih buruk dengan bergeraknya gusi dari perlekatannya dengan gigi, sehingga mempengaruhi tulang pendukung dan ligamen (jaringan pengikat) sekitarnya dan menyebabkan tanggalnya gigi.

Bau mulut
Selain rasa sakit, akibat paling nyata dari buruknya kondisi mulut dan gigi adalah bau mulut. Bau mulut sendiri dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal biasanya disebabkan oleh penyakit sistemik yang merupakan tanda-tanda adanya masalah kesehatan lain, seperti diabetes melitus, kelainan pada saluran pencernaan atau pernapasan, dan penyakit-penyakit pada kerongkongan.
Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh jenis makanan yang dimakan seperti pengaruh minuman kopi, alkohol, makanan berbumbu bawang putih atau bawang merah, faktor pembersihan gigi yang tidak optimal, dan kebiasaan merokok.
Mulut yang kering karena kurang minum air juga merupakan kontributor penyebab masalah bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi hari bau mulut kita juga kurang sedap, yang segera hilang setelah kita sikat gigi dan minum air.

Akibat lain
Walaupun amat jarang terjadi, penyakit gigi terkadang dapat juga menyebabkan kematian. Gigi berlubang yang didiamkan dan tidak dirawat akan menjadi sumber (focal) infeksi dan dapat mempengaruhi kondisi organ lainnya. Ada orang yang sampai mengalami kerusakan dan kegagalan ginjal hingga jantung.
Bakteri dari gigi berlubang dapat terus menembus jaringan lebih dalam yang disebut pulpa gigi yang terdiri dari jaringan saraf, pembuluh darah dan limfe. Bakteri kemudian menghancurkan seluruh pulpa, terkadang sampai tidak ada lagi jaringan pulpa yang masih hidup. Keadaan ini memungkinkan terjadinya pembengkakan pada ujung akar berbentuk kantung yang disebut granuloma. Granuloma mengandung jaringan lunak, bakteri, nanah, dan lain sebagainya, yang dapat tertekan dalam aliran darah sehingga terbawa ke bagian lain dari tubuh. Selain aliran darah, penyebaran bakteri atau nanah ini dapat juga melalui saluran limfe, hubungan langsung dengan saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Penyebaran bakteri ke daerah lain juga dapat menimbulkan penyakit seperti, misalnya, pada mata, hidung, jantung, persendian, sakit, penyakit pada saluran pencernaan. Keadaan ini disebut sebagai infeksi fokal.

Pemakaian orthodonti
Letak gigi yang tidak teratur menyebabkan makanan mudah terselip, sehingga pembersihan akan sangat tidak optimal. Hal ini dapat menyebabkan gigi berlubang, radang gusi, dan bau mulut seperti dijelaskan di atas. Masalah inilah yang kemuddian diatasi dengan orthodonti atau kawat perata gigi. Perawatan orthodonti ini tidak semata-mata hanya memberikan nilai estetika tapi juga memberikan nilai kesehatan.
Namun sayangnya, sampai sekarang perawatan dengan pemakaian orthodonti ini masih relatif mahal, sehingga hanya dapat dijangkau oleh masyarakat golongan menengah ke atas. Kalau gigi kita tidak beraturan tapi orthodonti masih terlalu mahal untuk kita, maka jalan satu-satunya adalah melakukan perawatan kebersihan gigi dengan ekstra.

Perawatan kebersihan
Mulut sebenarnya sudah mempunyai sistem pembersihan sendiri yaitu air ludah. Akan tetapi, dengan makanan modern sekarang, pembersih alam ini tidak lagi dapat berfungsi. Kita dapat menggunakan sikat gigi sebagai alat bantu untuk membersihkan gigi. Pilih sikat gigi yang bulunya tidak terlalu keras karena akan dapat melukai gusi. Selain itu, besarnya sikat juga harus disesuaikan dengan besarnya rongga mulut kita.
Sikatlah gigi dengan gerakan memutar, karena selain membersihkan, gerakan ini juga tidak akan merusak gusi. Ketika menyikat gigi, sikat juga bagian atas lidah dengan sikat gigi. Pastikan mencapai bagian belakang. Selain itu, kita bisa menggunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang ada di celah-celah gigi paling sedikit dua kali dalam sehari, terutama sehabis makan. Bila kita dalam situasi sangat terburu-buru dan tidak ada waktu yang cukup untuk melakukan hal di atas, bau mulut dapat dihilangkan secara sementara dengan penggunaan obat kumur, makan jeruk, apel, atau seledri.
Bersihkan karang gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dan periksakan secara teratur satu tahun sekali untuk kontrol gigi (dental check-up). Selain itu, berhenti merokok, mengurangi konsumsi gula, kopi dan alkohol, makanan berbumbu dan makanan berbau (seperti pete atau jengkol), serta minum banyak air putih akan membantu merawat gigi.
Selain untuk perawatan rutin, kita harus segera mengunjungi dokter gigi jika keadaan mengalami salah satu atau lebih dari kondisi berikut:

1.      Bila mengalami bau mulut tidak sedap tanpa penyebab yang jelas selama satu minggu, walaupun sudah menyikat gigi, lidah, gusi dan melakukan pembersihan dengan benang gigi
2.      Bila mengalami bau mulut disertai sakit gigi; mungkin ada gigi yang berlubang atau abses.
3.      Bila gusi berdarah, karena ini bisa merupakan tanda-tanda penyakit gusi.
4.      Bila ada bau mulut disertai demam atau batuk dan lendir, ini dapat merupakan gejala abses paru. Dalam hal ini, dokter gigi akan merujuk kita ke dokter spesialis.

Nah teman-teman, jika kita merawatnya dengan benar, gigi akan bertahan lama, mulut sehat dan napas pun segar. Selain itu, gigi yang rapi, bersih dan sehat memberikan kesan estetika yang tinggi dan menambah percaya diri kita.

           
Merawat gigi dan mulut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang di hospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dibantu sepenuhnya oleh perawat.

Tujuan
Mencegah infeksi gusi dan gigi
Mempertahankan kenyamanan rongga mulut


Alat dan Bahan
Handuk dan kain pengalas
Gelas kumur berisi
Air masak / NaCl
Obat kumur
Borax glicerin
Spatel lidah yang telah dibingkus dengan kain kassa
Kapas lidi
Bengkok
Kain kassa
Pinset atau arteri klem
Sikat gigi dan pasta gigi

Prosedur Kerja

a)      Untuk Pasien tidak sadar
Jelaskan prosedur pada pasien walaupun pasien tidak sadar
Cuci tangan
Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan / kiri
Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat / masak
Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan gigi / mulut
Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi dan lidah
Keringkan dengan kasa steril yang kering
Setelah bersih, oleskan Borax Gliserin
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

b)     Untuk Pasien sadar tetapi tidak mampu melakukan sendiri

Jelaskan prosedur pada pasien
Cuci tangan
Atur posisi pasien duduk,
Pasang handuk di bawah dagu
Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat / masak
Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gusi, gigi dan lidah. Lalu bilas dengan larutan NaCl
Setelah bersih, oleskan Borax Gliserin
Untuk perawatan gigi, lakukan penyikatan dengan gerakan naik-turun
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

                                          
























                                           Perawat Oral Hygiene Tanpa Sikat Gigi

ORAL HYGIENE TANPA SIKAT GIGI



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGERTIAN
Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan kain kassa atau kapas
TUJUAN
Mencegah infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut
Melaksanakan kebersihan perorangan
KEBIJAKAN
Pada pasien yang tidak dapat menggunakan sikat gigi, stomatitis berat, pada penyakit darah tertentu
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
Handuk
Gelas kumur berisi air matang/air garam/NaCl 0,9%
Kom kecil berisi boraks glycerin/gentian violet
Bak steril berisi kapas lidi, deppers, pinset chirurgis atau arteri klem, sudip lidah yang dibungkus kassa
Sarung tangan bersih
Bengkok
Perlak dan pengalas
PROSEDUR PELAKSANAAN
Tahap Pra Interaksi
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
Menjaga privacy pasien
Memasang alas dan handuk di bawah dagu pasien
Memakai sarung tangan
Membasahi deppers dengan air masak/air garam/NaCl 0,9 % menggunakan pinset chirurgis atau arteri klem
Membuka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kassa
Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi dan  gigi luar hingga bersih
Mengolesi bibir dengan boraks, bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet menggunakan lidi kapas
Merapikan pasien
Tahap Terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
PROSEDUR PELAKSANAAN
Tahap Pra Interaksi
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
Menjaga privacy pasien
Memasang alas dan handuk di bawah dagu pasien
Memakai sarung tangan
Membasahi deppers dengan air masak/air garam/NaCl 0,9 % menggunakan pinset chirurgis atau arteri klem
Membuka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kassa
Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi dan  gigi luar hingga bersih
Mengolesi bibir dengan boraks, bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet menggunakan lidi kapas
Merapikan pasien
Tahap Terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan


PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN ORAL HYGIENE TANPA SIKAT GIGI
No
ASPEK YANG DINILAI
BOBOT
NILAI
0
1
2
A
ALAT




1
Handuk
1



2
Gelas kumur berisi air matang/air garam/NaCl 0,9%
2



3
Kom kecil berisi boraks gliserin/gentian violet
2



4
Bak steril berisi kapas lidi, deppers, pinset chirurgis atau arteri klem, sudip lidah yang dibungkus kassa
3



5
Sarung tangan bersih
1



6
Bengkok
1



7
Perlak dan alas
1



B
Tahap Pra Interaksi




1
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
1



2
Mencuci tangan
1



3
Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
1



C
Tahap Orientasi




1
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
1



2
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
2



3
Menayakan persetujuan atau kesiapan klien
1



D
Tahap Kerja




1
Menjaga privacy pasien
2



2
Memasang alat dan handuk dibawah dagu pasien
2



3
Memakai sarung tangan
2



4
Membasahi deppers dengan air masak/air garam/NaCl 0,9% menggunakan pinset chirurgis atau arteri klem
3



5
Membuka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kassa
5



6
Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi, dan gigi luar
15



7
Mengolesi bibir dengan boraks, bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet menggunakan lidi kapas
6



8
Merapikan pasien
1



E
Tahap Terminasi




1
Mengevaluasi hasil tindakan
1



2
Berpamitan dengan pasien
1



3
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
1



4
Mencuci tangan
1



5
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
1




TOTAL
50




Perawat Oral Hygiene dengan Sikat Gigi

ORAL HYGIENE DENGAN SIKAT GIGI



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGERTIAN
Membersihkan rongga mulut dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan sikat gigi
TUJUAN
Mencegah infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut
Melaksanakan kebersihan perorangan
KEBIJAKAN
Pasien sadar yang memerlukan bantuan menggosok gigi
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
Tissue
Gelas kumur berisi air matang hangat
Sikat gigi dan pastanya
Sarung tangan bersih
Bengkok
Perlak dan alasnya / handuk kecil
PROSEDUR PELAKSANAAN
Tahap Pra Interaksi
Melakukan pengecekan program terapi
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien
Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
Tahap Kerja
Menjaga privacy
Memasang perlak dan alasnya / handuk dibawah dagu pasien
Memakai sarung tangan
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Membantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya
Membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Mengulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Mengeringkan bibir menggunakan tissue
Merapikan pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin
Tahap Terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan




PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN ORAL HYGIENE DENGAN SIKAT GIGI
No
ASPEK YANG DINILAI
BOBOT
NILAI
0
1
2
A
ALAT




1
Tissue
1



2
Gelas kumur berisi air matang hangat
1



3
Sikat gigi dan pastanya
2



4
Sarung tangan bersih
1



5
Bengkok
1



6
Perlak dan alasnya/handuk kecil
1



B
Tahap Pra Interaksi




1
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
1



2
Mencuci tangan
1



3
Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
1



C
Tahap Orientasi




1
Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
1



2
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
1



3
Menayakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan
1



D
Tahap Kerja




1
Menjaga privacy
1



2
Memasang perlak dan alasnya/handuk dibawah dagu pasien
2



3
Memakai sarung tangan
2



4
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
3



5
Membantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya
3



6
Membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
6



7
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
3



8
Mengulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
6



9
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
3



10
Mengeringkan bibir menggunakan tissue
2



11
Merapikan pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin
1



E
Tahap Terminasi




1
Mengevaluasi hasil tindakan
1



2
Berpamitan dengan pasien
1



3
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
1



4
Mencuci tangan
1



5
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
1




TOTAL
50





Tidak ada komentar:

Posting Komentar