Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih,
bercahaya, dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada
kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak
sedap.Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat. Namun, oleh
karena berbagai faktor (misalnya biaya dokter gigi yang relatif lebih mahal
daripada dokter umum) kesehatan gigi seringkali tidak menjadi prioritas. Kita
hanya pergi ke dokter gigi kalau keadaan gigi sudah parah dan rasa sakit tidak
tertahankan lagi.
Padahal,
gigi yang sudah dalam keadaan terinfeksi berat dapat mempengaruhi kesehatan
secara umum. Selain itu, gigi yang tidak terawat juga menyebabkan napas tidak
segar yang ujung-ujungnya bisa menghambat pergaulan. Karena itulah, sebagai
remaja (apalagi yang sedang melakukan pendekatan pada pujaan hati) kita harus
tahu seluk-beluk perawatan mulut dan gigi.
Mulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi
perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang
terselip bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita dan akan bertambah
banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis,
lengket, dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri
yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan
penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan
akhirnya menyebabkan gigi berlubang.
Selain itu plak ini juga berpengaruh terhadap
kesehatan jaringan pendukung gigi seperti gusi dan tulang pendukungnya. Hal ini
disebabkan oleh bakteri yang menempel pada plak di atas permukaan gigi dan di
atas garis gusi. Kuman-kuman pada plak menghasilkan racun yang merangsang gusi
sehingga terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah.
Bila
dibiarkan, keadaan ini dapat menjadi lebih buruk dengan bergeraknya gusi dari
perlekatannya dengan gigi, sehingga mempengaruhi tulang pendukung dan ligamen
(jaringan pengikat) sekitarnya dan menyebabkan tanggalnya gigi.
Bau mulut
Selain rasa sakit, akibat paling nyata dari buruknya
kondisi mulut dan gigi adalah bau mulut. Bau mulut sendiri dapat disebabkan
oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal biasanya disebabkan oleh
penyakit sistemik yang merupakan tanda-tanda adanya masalah kesehatan lain,
seperti diabetes melitus, kelainan pada saluran pencernaan atau pernapasan, dan
penyakit-penyakit pada kerongkongan.
Sedangkan
faktor eksternal disebabkan oleh jenis makanan yang dimakan seperti pengaruh
minuman kopi, alkohol, makanan berbumbu bawang putih atau bawang merah, faktor
pembersihan gigi yang tidak optimal, dan kebiasaan merokok.
Mulut
yang kering karena kurang minum air juga merupakan kontributor penyebab masalah
bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi hari bau mulut kita juga
kurang sedap, yang segera hilang setelah kita sikat gigi dan minum air.
Akibat lain
Walaupun amat jarang terjadi, penyakit gigi terkadang
dapat juga menyebabkan kematian. Gigi berlubang yang didiamkan dan tidak
dirawat akan menjadi sumber (focal) infeksi dan dapat mempengaruhi kondisi
organ lainnya. Ada orang yang sampai mengalami kerusakan dan kegagalan ginjal
hingga jantung.
Bakteri dari gigi berlubang dapat terus menembus
jaringan lebih dalam yang disebut pulpa gigi yang terdiri dari jaringan saraf,
pembuluh darah dan limfe. Bakteri kemudian menghancurkan seluruh pulpa,
terkadang sampai tidak ada lagi jaringan pulpa yang masih hidup. Keadaan ini
memungkinkan terjadinya pembengkakan pada ujung akar berbentuk kantung yang
disebut granuloma. Granuloma mengandung jaringan lunak, bakteri, nanah, dan
lain sebagainya, yang dapat tertekan dalam aliran darah sehingga terbawa ke
bagian lain dari tubuh. Selain aliran darah, penyebaran bakteri atau nanah ini
dapat juga melalui saluran limfe, hubungan langsung dengan saluran pernapasan
dan saluran pencernaan.
Penyebaran bakteri ke daerah lain juga dapat
menimbulkan penyakit seperti, misalnya, pada mata, hidung, jantung, persendian,
sakit, penyakit pada saluran pencernaan. Keadaan ini disebut sebagai infeksi
fokal.
Pemakaian orthodonti
Letak gigi yang tidak teratur menyebabkan makanan
mudah terselip, sehingga pembersihan akan sangat tidak optimal. Hal ini dapat
menyebabkan gigi berlubang, radang gusi, dan bau mulut seperti dijelaskan di
atas. Masalah inilah yang kemuddian diatasi dengan orthodonti atau kawat perata
gigi. Perawatan orthodonti ini tidak semata-mata hanya memberikan nilai
estetika tapi juga memberikan nilai kesehatan.
Namun sayangnya, sampai sekarang perawatan dengan
pemakaian orthodonti ini masih relatif mahal, sehingga hanya dapat dijangkau
oleh masyarakat golongan menengah ke atas. Kalau gigi kita tidak beraturan tapi
orthodonti masih terlalu mahal untuk kita, maka jalan satu-satunya adalah
melakukan perawatan kebersihan gigi dengan ekstra.
Perawatan kebersihan
Mulut sebenarnya sudah mempunyai sistem pembersihan
sendiri yaitu air ludah. Akan tetapi, dengan makanan modern sekarang, pembersih
alam ini tidak lagi dapat berfungsi. Kita dapat menggunakan sikat gigi sebagai
alat bantu untuk membersihkan gigi. Pilih sikat gigi yang bulunya tidak terlalu
keras karena akan dapat melukai gusi. Selain itu, besarnya sikat juga harus
disesuaikan dengan besarnya rongga mulut kita.
Sikatlah gigi dengan gerakan memutar, karena selain
membersihkan, gerakan ini juga tidak akan merusak gusi. Ketika menyikat gigi,
sikat juga bagian atas lidah dengan sikat gigi. Pastikan mencapai bagian
belakang. Selain itu, kita bisa menggunakan benang gigi untuk menghilangkan
sisa-sisa makanan yang ada di celah-celah gigi paling sedikit dua kali dalam
sehari, terutama sehabis makan. Bila kita dalam situasi sangat terburu-buru dan
tidak ada waktu yang cukup untuk melakukan hal di atas, bau mulut dapat
dihilangkan secara sementara dengan penggunaan obat kumur, makan jeruk, apel,
atau seledri.
Bersihkan karang gigi ke dokter gigi setiap enam bulan
sekali dan periksakan secara teratur satu tahun sekali untuk kontrol gigi
(dental check-up). Selain itu, berhenti merokok, mengurangi konsumsi gula, kopi
dan alkohol, makanan berbumbu dan makanan berbau (seperti pete atau jengkol),
serta minum banyak air putih akan membantu merawat gigi.
Selain
untuk perawatan rutin, kita harus segera mengunjungi dokter gigi jika keadaan
mengalami salah satu atau lebih dari kondisi berikut:
1. Bila mengalami bau mulut tidak sedap tanpa penyebab
yang jelas selama satu minggu, walaupun sudah menyikat gigi, lidah, gusi dan
melakukan pembersihan dengan benang gigi
2. Bila mengalami bau mulut disertai sakit gigi; mungkin
ada gigi yang berlubang atau abses.
3. Bila gusi berdarah, karena ini bisa merupakan
tanda-tanda penyakit gusi.
4. Bila ada bau mulut disertai demam atau batuk dan
lendir, ini dapat merupakan gejala abses paru. Dalam hal ini, dokter gigi akan
merujuk kita ke dokter spesialis.
Nah teman-teman, jika kita merawatnya dengan benar,
gigi akan bertahan lama, mulut sehat dan napas pun segar. Selain itu, gigi yang
rapi, bersih dan sehat memberikan kesan estetika yang tinggi dan menambah
percaya diri kita.
Merawat gigi dan mulut merupakan tindakan
keperawatan yang dilakukan pada klien yang di hospitalisasi. Tindakan ini dapat
dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat.
Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara
mandiri harus dibantu sepenuhnya oleh perawat.
Tujuan
Mencegah
infeksi gusi dan gigi
Mempertahankan
kenyamanan rongga mulut
Alat dan Bahan
Handuk
dan kain pengalas
Gelas
kumur berisi
Air
masak / NaCl
Obat
kumur
Borax
glicerin
Spatel
lidah yang telah dibingkus dengan kain kassa
Kapas
lidi
Bengkok
Kain
kassa
Pinset
atau arteri klem
Sikat
gigi dan pasta gigi
Prosedur Kerja
a) Untuk Pasien tidak sadar
Jelaskan
prosedur pada pasien walaupun pasien tidak sadar
Cuci
tangan
Atur
posisi dengan posisi tidur miring kanan / kiri
Ambil
pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat / masak
Gunakan
tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan gigi /
mulut
Lakukan
pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi dan lidah
Keringkan
dengan kasa steril yang kering
Setelah
bersih, oleskan Borax Gliserin
Cuci
tangan setelah prosedur dilakukan
b) Untuk Pasien sadar tetapi tidak mampu melakukan
sendiri
Jelaskan
prosedur pada pasien
Cuci
tangan
Atur
posisi pasien duduk,
Pasang
handuk di bawah dagu
Ambil
pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat / masak
Kemudian
bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gusi, gigi dan lidah. Lalu
bilas dengan larutan NaCl
Setelah
bersih, oleskan Borax Gliserin
Untuk
perawatan gigi, lakukan penyikatan dengan gerakan naik-turun
Cuci
tangan setelah prosedur dilakukan
Perawat
Oral Hygiene Tanpa Sikat Gigi
|
ORAL HYGIENE TANPA SIKAT GIGI
|
||
|
|
|
|
STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
|
|
|
|
PENGERTIAN
|
Membersihkan
rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan
menggunakan kain kassa atau kapas
|
||
TUJUAN
|
Mencegah
infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut
Melaksanakan
kebersihan perorangan
|
||
KEBIJAKAN
|
Pada
pasien yang tidak dapat menggunakan sikat gigi, stomatitis berat, pada
penyakit darah tertentu
|
||
PETUGAS
|
Perawat
|
||
PERALATAN
|
Handuk
Gelas
kumur berisi air matang/air garam/NaCl 0,9%
Kom
kecil berisi boraks glycerin/gentian violet
Bak
steril berisi kapas lidi, deppers, pinset chirurgis atau arteri klem, sudip
lidah yang dibungkus kassa
Sarung
tangan bersih
Bengkok
Perlak
dan pengalas
|
||
PROSEDUR
PELAKSANAAN
|
Tahap Pra Interaksi
Melakukan
verifikasi program pengobatan klien
Mencuci
tangan
Menempatkan
alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
Memberikan
salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan
tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan
kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
Menjaga
privacy pasien
Memasang
alas dan handuk di bawah dagu pasien
Memakai
sarung tangan
Membasahi
deppers dengan air masak/air garam/NaCl 0,9 % menggunakan pinset chirurgis
atau arteri klem
Membuka
mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kassa
Membersihkan
rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi dan gigi luar hingga bersih
Mengolesi
bibir dengan boraks, bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet
menggunakan lidi kapas
Merapikan
pasien
Tahap Terminasi
Mengevaluasi
hasil tindakan
Berpamitan
dengan pasien
Membereskan
dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci
tangan
Mencatat
kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
|
||
PROSEDUR
PELAKSANAAN
|
Tahap Pra Interaksi
Melakukan
verifikasi program pengobatan klien
Mencuci
tangan
Menempatkan
alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
Memberikan
salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan
tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan
kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
Menjaga
privacy pasien
Memasang
alas dan handuk di bawah dagu pasien
Memakai
sarung tangan
Membasahi
deppers dengan air masak/air garam/NaCl 0,9 % menggunakan pinset chirurgis
atau arteri klem
Membuka
mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kassa
Membersihkan
rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi dan gigi luar hingga bersih
Mengolesi
bibir dengan boraks, bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet
menggunakan lidi kapas
Merapikan
pasien
Tahap Terminasi
Mengevaluasi
hasil tindakan
Berpamitan
dengan pasien
Membereskan
dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci
tangan
Mencatat
kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
|
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN ORAL HYGIENE TANPA SIKAT GIGI
No
|
ASPEK YANG DINILAI
|
BOBOT
|
NILAI
|
||
0
|
1
|
2
|
|||
A
|
ALAT
|
|
|
|
|
1
|
Handuk
|
1
|
|
|
|
2
|
Gelas
kumur berisi air matang/air garam/NaCl 0,9%
|
2
|
|
|
|
3
|
Kom
kecil berisi boraks gliserin/gentian violet
|
2
|
|
|
|
4
|
Bak
steril berisi kapas lidi, deppers, pinset chirurgis atau arteri klem, sudip
lidah yang dibungkus kassa
|
3
|
|
|
|
5
|
Sarung
tangan bersih
|
1
|
|
|
|
6
|
Bengkok
|
1
|
|
|
|
7
|
Perlak
dan alas
|
1
|
|
|
|
B
|
Tahap Pra Interaksi
|
|
|
|
|
1
|
Melakukan
verifikasi program pengobatan klien
|
1
|
|
|
|
2
|
Mencuci
tangan
|
1
|
|
|
|
3
|
Menempatkan
alat didekat pasien dengan benar
|
1
|
|
|
|
C
|
Tahap Orientasi
|
|
|
|
|
1
|
Memberikan
salam dan menyapa nama pasien
|
1
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan
tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
|
2
|
|
|
|
3
|
Menayakan
persetujuan atau kesiapan klien
|
1
|
|
|
|
D
|
Tahap Kerja
|
|
|
|
|
1
|
Menjaga
privacy pasien
|
2
|
|
|
|
2
|
Memasang
alat dan handuk dibawah dagu pasien
|
2
|
|
|
|
3
|
Memakai
sarung tangan
|
2
|
|
|
|
4
|
Membasahi
deppers dengan air masak/air garam/NaCl 0,9% menggunakan pinset chirurgis
atau arteri klem
|
3
|
|
|
|
5
|
Membuka
mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kassa
|
5
|
|
|
|
6
|
Membersihkan
rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi, dan gigi luar
|
15
|
|
|
|
7
|
Mengolesi
bibir dengan boraks, bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet
menggunakan lidi kapas
|
6
|
|
|
|
8
|
Merapikan
pasien
|
1
|
|
|
|
E
|
Tahap Terminasi
|
|
|
|
|
1
|
Mengevaluasi
hasil tindakan
|
1
|
|
|
|
2
|
Berpamitan
dengan pasien
|
1
|
|
|
|
3
|
Membereskan
dan kembalikan alat ke tempat semula
|
1
|
|
|
|
4
|
Mencuci
tangan
|
1
|
|
|
|
5
|
Mencatat
kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
|
1
|
|
|
|
|
TOTAL
|
50
|
|
|
|
Perawat Oral Hygiene dengan Sikat Gigi
|
ORAL HYGIENE DENGAN SIKAT GIGI
|
||
|
|
|
|
STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
|
|
|
|
PENGERTIAN
|
Membersihkan
rongga mulut dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan
sikat gigi
|
||
TUJUAN
|
Mencegah
infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut
Melaksanakan
kebersihan perorangan
|
||
KEBIJAKAN
|
Pasien
sadar yang memerlukan bantuan menggosok gigi
|
||
PETUGAS
|
Perawat
|
||
PERALATAN
|
Tissue
Gelas
kumur berisi air matang hangat
Sikat
gigi dan pastanya
Sarung
tangan bersih
Bengkok
Perlak
dan alasnya / handuk kecil
|
||
PROSEDUR
PELAKSANAAN
|
Tahap Pra Interaksi
Melakukan
pengecekan program terapi
Mencuci
tangan
Menempatkan
alat di dekat pasien
Tahap Orientasi
Memberikan
salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan
tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan
persetujuan dan kesiapan klien
Tahap Kerja
Menjaga
privacy
Memasang
perlak dan alasnya / handuk dibawah dagu pasien
Memakai
sarung tangan
Membantu
pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Membantu
menyiapkan sikat gigi dan pastanya
Membantu
pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
Membantu
pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Mengulangi
membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
Membantu
pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Mengeringkan
bibir menggunakan tissue
Merapikan
pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin
Tahap Terminasi
Mengevaluasi
hasil tindakan
Berpamitan
dengan pasien
Membereskan
dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci
tangan
Mencatat
kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
|
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN ORAL HYGIENE DENGAN SIKAT GIGI
No
|
ASPEK YANG DINILAI
|
BOBOT
|
NILAI
|
||
0
|
1
|
2
|
|||
A
|
ALAT
|
|
|
|
|
1
|
Tissue
|
1
|
|
|
|
2
|
Gelas
kumur berisi air matang hangat
|
1
|
|
|
|
3
|
Sikat
gigi dan pastanya
|
2
|
|
|
|
4
|
Sarung
tangan bersih
|
1
|
|
|
|
5
|
Bengkok
|
1
|
|
|
|
6
|
Perlak
dan alasnya/handuk kecil
|
1
|
|
|
|
B
|
Tahap Pra Interaksi
|
|
|
|
|
1
|
Melakukan
verifikasi program pengobatan klien
|
1
|
|
|
|
2
|
Mencuci
tangan
|
1
|
|
|
|
3
|
Menempatkan
alat didekat pasien dengan benar
|
1
|
|
|
|
C
|
Tahap Orientasi
|
|
|
|
|
1
|
Memberikan
salam sebagai pendekatan terapeutik
|
1
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan
tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
|
1
|
|
|
|
3
|
Menayakan
kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan
|
1
|
|
|
|
D
|
Tahap Kerja
|
|
|
|
|
1
|
Menjaga
privacy
|
1
|
|
|
|
2
|
Memasang
perlak dan alasnya/handuk dibawah dagu pasien
|
2
|
|
|
|
3
|
Memakai
sarung tangan
|
2
|
|
|
|
4
|
Membantu
pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
|
3
|
|
|
|
5
|
Membantu
menyiapkan sikat gigi dan pastanya
|
3
|
|
|
|
6
|
Membantu
pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
|
6
|
|
|
|
7
|
Membantu
pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
|
3
|
|
|
|
8
|
Mengulangi
membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
|
6
|
|
|
|
9
|
Membantu
pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
|
3
|
|
|
|
10
|
Mengeringkan
bibir menggunakan tissue
|
2
|
|
|
|
11
|
Merapikan
pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin
|
1
|
|
|
|
E
|
Tahap Terminasi
|
|
|
|
|
1
|
Mengevaluasi
hasil tindakan
|
1
|
|
|
|
2
|
Berpamitan
dengan pasien
|
1
|
|
|
|
3
|
Membereskan
dan kembalikan alat ke tempat semula
|
1
|
|
|
|
4
|
Mencuci
tangan
|
1
|
|
|
|
5
|
Mencatat
kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
|
1
|
|
|
|
|
TOTAL
|
50
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar