Senin, 09 Januari 2012

ASKEP asma dan DM


KONSEP DASAR

I.             ASMA BRONKIAL
A.    Definisi
Asma bronkial adalah penyakit paru dengan karakteristk, sebagai berikut :
1.      Obstruksi saluran nafas yang reversibel (tetapi tidak lengkap pada beberapa pasien).
2.      Inflamasi saluran nafas
3.      Peningkatan respon saluran nafas terhadap berbagai rangsangan.
Penyakit asma mempunyai manivestasi fisiologis berbentuk penyempitan yang meluas pada saluran pernafasan yang dapat sembuh spontan atau sembuh dengan terapi dan secara klinis ditandai oleh serangan mendadak dispne, batuk, serta mengi.
B.     Etiologi dan Patugenesis
Sampai saat ini etiologi dan patogenesis asma belum diketahui dengan pasti namun berdasarkan penelitian dasar gejala asma adalah inflamasi dan respons saluran nafas yang berlebihan. Tapi hipotesis yang paling terkenal saat ini adalah peradagang jalan nafas.
C.     Tanda dan Gejala
Pada pasien yang didiagnosis dengan asma bronkial berdasarkan anamnesis berupa sesak nafas, batuk, dan nyeri dada, juga dari pemeriksaan fisik didapatkan bising mengi (wheezing). Gejalanya ini bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuh pada malam hari.
·         Faktor-faktor yang dapat membangkitkan episode akut asma :
-          Alergenik                                         - Infeksi
-          Farmakologik                                   - Yang berkaitan denagn exercise
-          Lingkungan                                      - Emosi
-          Pekerjaan
D.    Pengobatan / Terapi
-          Mengurangi respons saluran nafas
-          Mencegah ikatan alergen dengan Ig E
-          Mencegah pelepasan mediator dengan pemberian natrium klorida
·         Tujuan terapi pada gejala asma :
1.      Menjaga terjadinya gejala asma
2.      Mencegah kekambuhan
3.      Mengupayakan paru senormal mungkin serta mempertahankannya
4.      Mengatasi hipoksemia
5.      Menghindari efek samping obat asma
6.      Mencegah obstruksi jalan nafas yang irreversibel

II.          DIABETES MILITUS
A.    Definisi
Diabetes militus (kencing manis) merupakan penyakit yang terjadi akibat terganggunya proses metabolisme gula darah didalam tubuh.
B.     Etiologi
Penyebab pasti dari penyakit ini tidak diketahui dengan pasti tetapi dicurigai kegemukan atau overweight merupakan salah satu faktor pencetus dari DM. DM yang timbul akibat kegemukan ini biasaya terjadi pada usia lanjut / umur diatas 40 tahun.
C.     Tanda dan Gejala 
Sebenarnya untuk mengetahui atau mendiagnosa pasien DM tidaklah sulit. Pasien yang datang dengan keluhan sering kencing (polyuri) sering minum (polydipsi), sering makan (polyfogi), badan mengurus serta lemas sudah bisa kita tebak bahwa pasien tersebut menderita kencing manis. Apalagi saat kita periksa gula darah acaknya melebihi 200 mg/dl maka keyakinan kita itu akan semakin menguat.
D.    Pemeriksaan Diagnostik
1.      Pemeriksaan kadar gula darah puasa yang melebihi dari 120 mg/dl
2.      Pemeriksaan kadar gula darah 2 jam setelah makan lebih dari 200 mg/dl
3.      Pemeriksaan kadar gula darah dalam urine / kencing yang hasilnya positif
E.     Pengobatan / Terapi
-          Diet untuk menguruskan tanpa gula (re ducing diet)
-          Olahraga seperti aerobik (jalan / sepeda) secara teratur
-          Dianjurkan pemberian obat anti diabetik oral dengan kerja yang cepat

PEMBAHASAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. “M” DENGAN ASMA BRONKIAL & DIABETES MELITUS
DI RUANG / KELAS I RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PADANGAN

A.    Pengkajian
Pengkajian dilakukan tanggal 24 April 2009 jam 12.30 WIB
  1. Identitas Klien
Nama                           : Ny. “M”
Umur                           : 59 tahun
Jenis kelamin               : Perempuan
Alamat                                    : Ds. Banjarjo
Status                          : Janda
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : SMA
Pekerjaan                     : Ibu Rumah Tangga
Tgl. Masuk                  : 22 April 2009
No. RM                       : 208
Dx medis                     : Diabetes
  1. Penanggung jawab
Nama                           : Ny. “Y”
Umur                           : 35 thn
Jenis kelamin               : Perempuan
Alamat                                    : Ds. Banjarejo
Pekerjaan                     : Swasta
Hub dengan klien        : Anak Kandung

B.     Riwayat Kesehatan
a.       Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak nafas, batuk, dan sulit tidur. Klien mengatakan sering mual muntah dan nafsu makan menurun.
b.      Riwayat Penyakit Sekarang
+ 5 hari yang lalu klien mengeluh sesak nafas, batuk, mual muntah dan nafsu makan menurun kemudian oleh keluarga klien dibawa ke UGD Padangan dan diterima di UGD jam 10.00 WIB dengan keluhan lemah dan batuk disertai sesak napas.
Diperoleh data            : TD     : 140/80 mmHg           N : 108 x/m
                                      RR     : 26 x/m                       S : 36oC
Mendapat therapy       : - Infus P2      30 ppm
                                      - Aminophilin 1 Amp/drip
Kemudian jam 12.00 WIB klien dibawa ke ruang / kelas I. Selama dirawat di RS klien megeluh sesak kemudian klien diberikan bantuan nafas dengan menggunakan tabung O2 yang dipasang dihidung pasien, setelah itu klien merasa lebih nyaman dan lega.
c.       Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sudah pernah mondok / melakukan perawatan di RS PKU Kalitidu dengan keluhan yang sama dan belum pernah di operasi.
d.      Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit menurun / menular.

C.    Pola Pengkajian Fungsional
  1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
a.       Sebelum Sakit             : klien mengatakan kesehatan adalah suatu hal yang sangat penting jika sakit pasien periksa ke puskesmas terdekat, klien mengatakan menjaga kebersihannya setelah mandi, gosok gigi 3x sehari.
b.      Selama Sakit               : klien mengatakan saat sakit tidak mandi Cuma disibin oleh keluarga / klien hanya cuci muka, klien berharap cepat sembuh dan pulang.
  1. Pola Nutrisi dan Metabolik
a.       Sebelum Sakit             : Klien mengatakan makan 3x sehari dan setiap makan selalu habis dengan menu nasi putih, sayuran, tahu, tempe, lauk dan klien tidak memiliki riwayat alergi makanan. 
b.      Selama Sakit               : klien mengataan saat sakit nafasu makan menurun dan perut terasa mual.
  1. Pola Eliminasi
a.       Sebelum Sakit             : Klien mengtakan BAB 2x sehari di pagi hari dengan konsistensi luna warna kuning bau khas fase  BAK 4-5 sehari (beerapa kali) dengan warna kuning bau khas urine tidak ada keluhan saat BAB/BAK
b.      Selama Sakit               : Klien mengatakan selama di rumah sakit masih rutin BAB dan BAK tapi dengan bantuan keluarga tanpa mengalami gangguan
  1. Pola aktivitas dan latihan
a.       Sebelum Sakit             : Klien mengatakan dalam beraktivitas tidak mengalami gangguan, klien hanya sekedar sebagai ibu rumah tangga dan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan.
b.      Selama Sakit               : Aktivitas dibantu perawat dan keluarga.
  1. Pola istirahat tidur
a.       Sebelum Sakit             : Klien  mengatakan tidur 7-8 jam mulai tidur jam 21.00 WIB bangun jam 04.30 kadang tidur hanya + 2 jam. Klien memiliki kesulitan tidur dan tidak menggunakan obat-obatan sedatif.
b.      Selama Sakit               : Klien mengatakan tidur 4-5 jam sehari dan sering terbangun pada saat tidur.
  1. Pola Persepsi Kognitif
a.       Sebelum Sakit             : Klien mengatakan dalam pendengaran, penciuman, perabaan tidak mengalami gangguan dan  hanya dalam penglihatan saja yang kurang jelas / rabun (minus)
b.      Selama Sakit               : Klien mengatakan dalam pendengaran, penciuman, perabaan tidak mengalami gangguan dan hanya dalam penglihatan saja yang kurang jelas.
  1. Pola persepsi dan konsep diri
a.       Bodi Image                 : Klien mengatakan menerima kondisi ini dengan lapang dada dan tidak merasa terganggu dengan keadaan tubuhnya.
b.      Ideal Diri                     : Klien mengatakan dan berharap semoga cepat sembuh dan cepat pulang.
c.       Harga Diri                   : Klien mengatakan menerima keadaan tubuhnya saat ini dan tidak merasa rendah diri dan tidak putus asa.
d.      Identitas Klien            : Klien adalah seorang ibu dalam kelurga sebagai seorang nenek, klien ingin menjadi ibu dan nenek yang baik bagi keluarga.
e.       Peran                           : Klien adalah seorang ibu dan nenek.
  1. Pola Peran dan Hubungan
a.       Sebelum Sakit             : Klien mengatakan hubungan klien dengan keluarga dan tetangga klien cenderung orang yang ramah
b.      Selama Sakit               : Klien mengatakan selama di RS hubungan dengan perawat dan tenaga medis lainnya baik dan kooperatif.
  1. Pola sexualitas dan reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan mempunyai 6 orang anak, 4 perempuan, laki-laki dan meninggal 1 laki-laki.
  1. Pola Toleransi dan Stress
a.       Sebelum Sakit             : Klien mengatakan jika ada  masalah selalu membicarakan dan menyelesaikan masalah dengan keluarganya.
b.      Selama Sakit               : Klien mengatakan jika ada masalah yang menyangkut dirinya selalu dibicarakan dengan keluarganya.
  1. Nilai kepercayaan dan keyakinan
a.       Sebelum Sakit             : Klien mengatakan beragama Islam dan beribadah sholat 5 waktu
b.      Selama Sakit               : Klien tidak sholat selama di RS klien mengatakan pasrah pada Tuhan. Klien berdoa dan yakin dengan pengobatan di RS semoga penyakitnya cepat sembuh dan cepat pulang.

D.    Pemeriksaan Fisik
a.       Kesadaran                   : Composmentis
Keadaan umum           : Sesak, batuk, mual dan anoreksia
Postur tubuh                : gemuk
Klien tampak               : lemas



b.      TTV
TD                               : 100/70 mmHg
N                                 : 87 x/m
S                                  : 36oC
RR                               : 26 x/m
c.       Mata                            : Fungsi penglihatan tidak normal / rabun
d.      Rambut                       : Beruban
e.       Kepala                         : Tidak ada benjolan, rambut kotor
f.       Telinga                        : Bersih, tidak ada cerumen
g.      Hidung                        : Bersih, tidak ada polip, terpasang selang O2
h.      Mulut                          : Bibir kering, lidah bersih
i.        Leher                           : Tidak ada kelainan bentuk dada, tidak lesi
j.        Payudara                     : ASI tidak keluar, kolostrum (-)
k.      Paru-paru                     : I         : Pasien bernafas dan tampak cuping hidung
  P        : Pengembangan dada kanan : dada kiri
  P        : Suara paru sonor
  A       : Bunyi nafas terdengar wheezing
l.        Abdoment                   : I         : Tidak ada luka, simetris
  A       : Perut terasa kembung
  P        : Tidak ada nyeri tekan pada perut
  P        : Lembek, tidak nyeri saat ditekan
DATA FOKUS
-          Klien sering mual muntah
-          Klien tampak menguap
-          Mata klien tampak merah
-          Makanan yang disediakan berkurang ¼ porsi
TTV     : - TD               : 100/70 mmHg
              - S                  : 36oC
              - N                 : 38 x/m
              - RR              : 26x/m
-          Mukosa bibir kering
-          Turger kulit cukup
-          Klien bedrest


ANALISA DATA
No.
Data Fokus
Problem
Etiologi
1.
DS :

DO :
-          Klien mengatakan sesak nafas
-          Klien mengatakan batuk
-          Klien tampak sulit bernafas
-          Klien bernafas dengan bantuan tabung O2
-          TTV : TD : 100/70 mmHg
     S   : 36oC
     N   : 87 x/m
     RR : 26 x/m
Pemenuhan kebutuhan O2
Penyempitan bronkial
2.
DS :


DO :
-          Klien mengatakan mual
-          Klien mengatakan nafsu makan menurun
-          Klien tampak lemas
-          Klien sering mual muntah
-          Makanan yang disediakan berkurang ¼ porsi
Gangguan kebutuhan nutrisi
Peningkatan asam lambung
3.
DS :
DO :
-          Klien mengatakan sulit tidur
-          Klien tampak gelisah
-          Klien tampak pucat
-          Klien tampak menguap
-          Mata klien tampak merah
Gangguan istirahat
Posisi tidur / posisi setengah duduk (posisi powler)

PRIORITAS MASALAH
1.      Gangguan pemenuhan kebutuhan O2 berhubungan dengan penyempitan bronkial
2.      Gangguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan peningkatan asam lambung
3.      Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan posisi tidur / posisi setengah duduk (posisi powler)
RENCANA TINDAKAN
Tgl/Jam
No. Dx
Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi
TTD
24/04/09
07.00
1
Tujuan :


KH :
Sesak berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
-          Klien tidak menggunakan bantuan O2
-          Klien tidak sesak lagi
-          Klien bernafas dengan normal
-          RR : 20 x/m
-          Kaji TTV
-          Berikan posisi nyaman posisi setengah duduk / posisi powler
-          Kolaborasi dengan dokter / tim medis lainnya dengan pemberian tabung O2

24/04/09
09.00
2
Tujuan :



KH :
-          Klien mengatakan mual muntah berkurang setelah dilakukan keperawatan 1x24 jam
-          Klien tampak nafsu makan meningkat
-          Klien menghabiskan makanan yang telah disediakan
-          Menjaga kebersihan klien / lingkungan
-          Berikan makan porsi sedikit tapi sering
-          Berikan makanan yang hangat
-          Kolaborasi dengan dokter / tim medis lainnya dengan pemerian vitamin

24/4/09
21.05
3
Tujuan :



KH :
-          Klien mengatakan sudah bisa tidur setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
-          Klien tampak segar
-          Klien tampak kemerahan
-          Mat tidak merah
-          Klien tidak menguap
-          Berikan lingkungan yang nyaman
-          Atur klien dalam posisi setengah
-          Menganjurkan klien untuk minum susu




-           
-           



IMPLEMENTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN

No.
Hari / Tgl.
No Dx
Implementasi
Respon Pasien
TTD
1.
Jum’at
24/4/09
07.00


07.00

07.00
07.30


08.00
I
1.      Mengkaji TTV
-     TD : 100/70 mmHg
-     S     : 36oC
-     N    : 37 x/m
-     R    : 26 x/m
2.      Memberikan posisi nyaman / posisi setengah duduk (posisi powler)
3.      Membantu memberi makan pagi
4.      Melanjutkan kolaborasi dengan dokter / tim medis lainnya dengan pemberian injeksi cefotaxim
5.      Membantu memberikan injeksi sefotaxim 1 gr, aminophylin 1 amp drip
Pasien kooperatif




Pasien kooperatif

Pasien kooperatif
Pasien kooperatif


Pasien kooperatif

2.
24/04/09
07.00
II
1.      Memberitahu klien untuk menjaga kebersihan / lingkungan sekitar.
2.      Melanjutkan kolaborasi dengan dokter / tim medis lainnya dengan pemberian vitamin.
3.      Melanjutkan kolaborasi dengan dokter / tim medis lainnya dengan pemberian antibiotik
4.      Mengganti cairan infus pz 30 tpm
5.      Membantu memberikan injeksi cefotaxim 1 gr. Amirophylin 1 amp drip
6.      Membantu memberi makan siang
Pasien kooperatif

Pasien kooperatif


Pasien kooperatif


Pasien kooperatif
Pasien kooperatif


Pasien kooperatif

3.
24/04/09
III
1.      Ajarkan klien dalam posisi yang nyaman
2.      Anjurkan klien untuk minum susu
Pasien kooperatif

Pasien kooperatif



EVALUASI

No.
Hari / Tgl.
No. Dx
Catatan Perkembangan
TTD
1.
Jum’at
24/04/2009
I
S :
-      Klien mengatakan sesak
-      Klien mengatakan batuk



O :
-      Klien tampak sulit bernafas
-      Klien bernafas dengan bantuan tabung O2



A :
Masalah belum teratasi




P :
-      Rencana tindakan
-      Kaji TTV
-      Berikan posisi nyaman / posisi setengah duduk (posisi powler)
-      Kolaborasi dengan dokter / tim medis lainnya dengan pemberian tabung O2



II
S :
-      Klien mengatakan mual
-      Klien mengatakan nafsu makan menurun




O :
-      Klien tampak lemas
-      Makanan yang disediakan habis ¼ porsi
-      Klien tampak muntah 1x sehari




A :
Masalah belum teratasi




P :
-      Rencana tindakan dilanjutkan
-      Menjaga kebersihan / lingkungan
-      Berikan makan porsi sedikit tapi sering
-      Berikan makanan yang hangat
-      Kolaborasi dengan dokter / tim medis lainya dengan pemberian vitamin



III
S :
-      Klien mengatakan sangat sulit




O :
-      Klien tampak gelisah
-      Klien tampak pucat
-      Klien tampak menguap
-      Mata klien merah




A :
Masalah belum teratasi




P :
-      Rencana tindakan dilanjutkan
-      Ajarkan klien dalam posisi yang nyaman
-      Menganjuran klien untuk minum susu







2.
Sabtu
25/04/2009
I
S :
-      Klien mengatakan sesak berkurang
-      Klien mengatakan batuk berkurang



O :
-      Klien tampak bernafas dengan normal
R = 20 x/m
-      Klien tidak menggunakan bantuan O2




A :
Masalah teratasi sebagian




P :
-      Rencana tindakan dilanjutkan
-      Kaji TTV
-      Berikan posisi nyaman / posisi setengah duduk (posisi powler)



II
S :
-      Klien mengatakan mual berkurang
-      Klien mengatakan nafasu makan menurun




O :
-      Klien masih lemas
-      Makanan yang disediakan berkurang ½ porsi
-      TTV : TD : 110/80 mmHg
                S   : 36 oC
                N  : 88 x/m
                R   : 24 x/m




A :
Masalah teratasi sebagian




P :
-      Rencana tindakan dilanjutkan
-      Menjaga kebersihan klien / keluarga
-      Berikan makan porsi sedikit tapi sering
-      Berikan makanan yang hangat



III
S :
-      Klien mengatakan bisa tidur tapi sebentar sekitar 1-2 jam sehari




O :
-      Klien tampak gelisah
-      Klien tampak pucat
-      TTV : TD : 110/80 mmHg
                S   : 36 oC
                N  : 88 x/m
                R   : 24 x/m




A :
Masalah teratasi sebagian




P :
-      Klien dalam posisi yang nyaman / posisi setengah duduk
-      Anjurkan klien utuk minum susu




3.
Senin
27/04/2009
I
S :
-      Klien mengatakan tidak sesak
-      Klien mengatakan tidak batuk



O :
-      Klien bernafas dengan normal
-      TTV : TD : 110/80 mmHg
                S   : 36 oC
                N  : 88 x/m
               R   : 20 x/m




A :
Masalah teratasi sebagian




P :
Rencana tindakan dihentikan



II
S :
-      Klien mengatakan bisa tidur




O :
-      Klien tampak segar
-      Klien tidak menguap
-      Wajah kemerahan
-      TTV : TD : 110/80 mmHg
                S   : 36 oC
                N  : 88 x/m
                R   : 20 x/m




A :
Masalah teratasi sebagian




P :
Rencana tindakan dihentikan



III
S :
-      Klien mengatakan bisa tidur




O :
-      Klien tampak segar
-      Klien tidak menguap
-      Mata tidak merah
-      TTV : TD : 110/80 mmHg
                S   : 36 oC
                N  : 88 x/m
                R   : 20 x/m




A :
Masalah teratasi




P :
Rencana tindakan dihentikan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar