BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa ini pemerintah telah dan sedang berusaha meningkatan derajat
kesehatan masyarakat, termasuk masyarakat sekolah. Betapa tidak, dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan demi tercapainya tujuan
pendidikan nasional sangat ditunjang oleh kesehatan peserta didik di
suatu lembaga pendidikan (Komang, 2008). Untuk mendukung terciptanya
peserta didik yang sehat, sekolah dapat merealisasikan dengan
mengaktifkan program usaha kesehatan sekolah yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan potensi
dan prestasi anak untuk belajar (McKenzie, 2007). Program ini terdiri
dari tiga kegiatan utama yang disebut dengan Trias Usaha Kesehatan
Sekolah meliputi aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta
pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat (Effendi, 1998).
Usaha kesehatan sekolah merupakan usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta komunitas
lingkungan sekolah sebagai sasaran utama. Guru UKS dan peserta didik
adalah merupakan anggota primernya, masyarakat sekolah atau orang tua
siswa, serta perawat komunitas dalam hal ini petugas kesehatan dari
puskesmas menjadi pendukung pelaksana keberhasilan program kesehatan
sekolah (Effendi, 1998). Di banyak negara berkembang termasuk Indonesia
masih belum ada pelayanan sekolah yang menyeluruh, karena persoalan
tenaga guru yang belum terlatih dan pendanaan untuk program usaha
kesehatan sekolah yang belum memadai. Sedangkan untuk program usaha
kesehatan sekolah diperlukan kerja tim yang efisien dan efektif untuk
memberikan hasil yang optimal (Wahyuni, 2005).
Provinsi Sumatra Utara, khususnya kota X disampaikan bahwa belum semua
Sekolah Dasar menjalankan program usaha kesehatan sekolah. Hal ini
disebabkan tidak tersedianya ruang khusus, dana operasional kegiatan
maupun kader kesehatan atau perawat usaha kesehatan sekolah yang dapat
terlibat aktif Beberapa sekolah yang sudah memiliki program usaha
kesehatan sekolah umumnya merupakan sekolah-sekolah yang sudah mapan dan
mandiri (Zuraidi, 2009). Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten X
Provinsi X, dimana kabupaten ini memiliki 176 Sekolah Dasar dan tidak
semua Sekolah Dasar Negeri tersebut melaksanakan program usaha kesehatan
sekolah (Dinkes X, 2009).
Dari data survey awal peneliti ada satu kecamatan yaitu Kecamatan X yang
telah melaksanakan program usaha kesehatan sekolah mencapai 73 persen
atau 19 Sekolah Dasar dari 26 Sekolah Dasar Negeri yang ada, dan
Puskesmasnya berhasil menjadi juara pertama pelaksanaan program usaha
kesehatan sekolah untuk tingkat X (Data Puskesmas X, 2009). Melihat
keberhasilan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah
Dasar Negeri di Kecamatan X Kabupaten X diatas, maka penelitian ini
perlu dilakukan untuk mengetahui dukungan petugas kesehatan yang dapat
memberikan keberhasilan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di
Sekolah-Sekolah Dasar Negeri.
2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan
sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan X Kabupaten X.
3. Pertanyaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan bagaimana gambaran
dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan
sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan X Kabupaten X.
4. Manfaat Penelitian
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk praktek keperawatan dan riset keperawatan berikutnya.
4.1 Praktek keperawatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi petugas
kesehatan, khususnya perawat UKS di unit pelayanan kesehatan masyarakat
tentang hal yang mendukung pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah
pada Sekolah Dasar.
4.2 Riset Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan fakta yang ada
tentang dukungan petugas kesehatan/perawat dalam pelaksanaan program
usaha kesehatan sekolah sehingga berguna bagi penelitian selanjutnya
dalam ruang lingkup yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar