BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Diare
adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (
lebih dari 3 x ) serta perubahan dalam isi. Dan konsistensi. Hal ini biasanya
dihubungkan dengan dorongan ketidaknyamanan perineal, inkontinensia, atau
kombinasi dari factor – factor ini. Adanya kondisi yang meyebabkan perubahan
pada sekresi usus, absorbsimukosal, atau motilitas dapat menimbulkan diare.
Diare dapat bersifat akut maupun
kronik, ini dapat diklasifikasikan dalam volume tinggi, volume rendah, sekresi,
osmotic, atau campuan. Diare dengan
volume banyak, terjadi bila terdapat lebih dari 1 liter feses cair yang
dihasilkan perhari. Daire dengan volume sedikit terjadio bila terdapat kurang
dari 1 liter feses cair yang dihasilkan perhari.
Daire
dapat disebabkan oleh obat – obat5an tertentui ( penggunaan hormon tyroid,
pelunak feses dan laksatif, antibiotik, kemoterapi, dan antasida), pemberian
makana perselang, gangguan metabolic, dan endokrin, ( diabetes, Addison, tiroksikosis ). Sera
psoses infeksi virus, bakteri, disentri, sigellis dan keracunan makanan.
Proses
penyakit lain yang dihubungkan dengan diare adalah gangguan nutrisi dan
malabsorbsi ( sindrom usus peka, colitis
ulseratif, enteritis regional, dan penyakit seliaka ), sedisif spingter anal,
sindrom zollinger, paralitik, dan obstruksi usus.
I.1. TUJUAN PENULISAN
- mengetahui proses terjadinya diare
- mengetahui asuhan keperawatan pada kasus diare.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PATOFISIOLOGI
Diare
sekresi biasanya diare dengan volume banyak disebabkan oleh peningkatan
produksi dan sekresi air, serta elektrolit oleh mukosa usus, kedalam lumen
usus.
Diare
osmotic terjadi bila air terdorong kedalam usus oleh tekanan osmotic dari
partikel yang tidak dapat diabsorsi sehingga reabsobsi air menjadi lamabat.
Diare
osmotic campuran disebabkan oleh pebingkatan kerja peristaltic dari usus, (
biasanya karena penyakit usus implamasi, dari kombinasi peningkatan sekresi
atau penurunan absorbsi dalam usus).
B. MANIFESTASI KLINIK
Frekuensi defikasi meningkat bersamaan dengan
meningkatnya kandungan cairan dalam feses. Pasien mengeluh kram perut,
distensi, gemuruh usus ( borboringus ), anoreksia, dan haus. Kontraksi spamosik
yang nyeri dan peregangan yang tidak efektif pada anus dapat terjadi pada
setiap defikasi.
Diare
dapat eksploratif atau bertahap dalam sifat dan awitan. Gejala yang berkaitan
langsung dalam diare diantaranya adalah dehidrasi dan kelemahan.
Feses
berair adalah karakteristik dari penyakit usus
halus dan adanya mucus dan pus dalam feses menunjukkan adanyaenteritis
inflamsi atau colitis.
Diare
nocturnal merupakan manifestasi dari neoropati diabetik .
C. EVALUASI DIAGNOSTIK
Apabila penyebab diare tidak terbuktikan maka tes
diagnostik berikut harus dilakukan yaitu :
-
hitung darah lengkap
-
sifat kimia
-
urinalisis
-
pemeriksaan feses rutin
-
pemeriksaan fese untuk infeksius atau
parsit
D.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan
medis utama diarahkan peda pengendalian atau pengobatan penyakit dasar. Obat –
obatan tertentumisalnya prednison dapat mengurangi beratnya diaere dan
penyakit.
Untuk diare ringan cairan oral dengan segera dotongkatkan dan glukosa oral
serta larutan lektrolit dapat diberikan untuk rehidrasi ringan.
E.
KOMPLIKASI
-
Potensial terhdap disritmia jantung
-
Haluan urine kurang dari 30 ml/jam
-
Kelemahan otot
-
Paratesia
-
Hipotensi
-
Anoreksia
-
Mengantuk
-
Kadar kalium dibawah 3.0 mEq
-
Kontraksi ventrikel prematur
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan diambil untuk menidentifikasi awitan dan
pola diare serta pola eliminasi pasien
sebelumnya, terapi obat obatan saat ini riwayat medis dan bedah terlebih
dahulu, asupan diet harian, dan jadwal makan didiskusikan.
Laporan tentang pajanan terakhir terhadap penyakit akut atau
perjalaann kearea geografis. Pasien juga ditanya tentang :
1.
kram abdomen dan
nyeri,
2.
frekuensi, dan doromham pengeluaran feses, .
3.
adanya feses cair
atau berminyak,.
4.
mucus,
5.
pus,
6.
dan darah dalam
feses.
Pengkajian obyektif menyangkut :
1.
penimbagan berat
badan pasien,
2.
hipotensi
postural
3.
takikardia
4.
infeksi feses dalam hal konsistensi, bau dan warna
5.
auskultasi abdomen menunjukkan adanya bising usus dan
karakteristiknya.
6.
Membaran mukosa
dan kulit diinpeksi
7.
Kulit perinial
dinpeksi
B.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1.
diare berhubungan dengan inpeksi ingesti makanan, atau
gangguan usus
2.
resiko terhadap
kekurangan volume cairan berhubungan dengan pasase feses yang sering dan
kurangnnya asupan cairan
3.
ansietas berhubungan dengan eliminasi yang sering dan
tidak terkontrol
4.
resiko terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan pasase feses yang sering atau encer.
C.
PERENCANAAN
1.
diare berhubungan
dengan inpeksi ingesti makanan, atau gangguan usus
intervensi :
beri larutan dehidrasi oral
rasional :
p;engganti kehilangan cairan
intervensi :
berikan dan pantau cairan IV
rasional :
untuk dehidrasi hebat dan muntah
intervensi :
beri agen anti mikroba
rasional :
mengobati patogen khusus yang menyebabkan kehilangan cairan
2.
resiko terhadap
kekurangan volume cairan berhubungan dengan pasase feses yang sering dan
kurangnnya asupan cairan
intervensi : beri larutan dehidrasi oral
rasional : p;engganti kehilangan cairan
intervensi : berikan dan pantau cairan IV
rasional : untuk dehidrasi hebat dan muntah
intervensi : beri agen anti mikroba
rasional : mengobati patogen khusus yang
menyebabkan kehilangan cairan
3.
ansietas berhubungan dengan eliminasi yang sering dan
tidak terkontrol
intervensi : beri perawatan dan empeng
rasional : untuk memberikan rasa nyaman
dorong kunjungn
dan partisipasi keluarga
rasional : mencegah stress yang berhubungan dengan
perpisahan
intervensi : sentuh dan gendong
rasional : menghilangkan rasa stress
4.
resiko terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan pasase feses yang sering atau encer.
Intervensi : gantib popok sesering mungkin
Rasional : menjaga kulit agar tetap bersih
Intervensi : beri salep
Rasional : melindungi kulit dari iritasi
Intervensi : hindarimenggunakan tissu basa
Rasional : karena akan menyebabkan rasa menyengat.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diare
sekresi biasanya diare dengan volume banyak disebabkan oleh peningkatan
produksi dan sekresi air, serta elektrolit oleh mukosa usus, kedalam lumen
usus.
Diare
osmotic terjadi bila air terdorong kedalam usus oleh tekanan osmotic dari
partikel yang tidak dapat diabsorsi sehingga reabsobsi air menjadi lamabat.
Diare
osmotic campuran disebabkan oleh pebingkatan kerja peristaltic dari usus, (
biasanya karena penyakit usus implamasi, dari kombinasi peningkatan sekresi
atau penurunan absorbsi dalam usus).
B. SARAN
Kritik
dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr.
Sumarno. Demam Berdarah ( dengue ) Pada Anak. Universitas Indonesia.
2. Mubin Halim, Ilmu Penyakit Dalam Diagnosis dan
Terapi. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC.
3. Junadi Purnawan. Edisi Kedua. Kapita Selecta
Kedokteran. FK UI. 1982
4. Brunner.
Keperawatan Medical Bedah. EGC
5.
Jurnal Internat WWW. GOEGLE.Com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar