Rabu, 04 Juli 2012

askep dehidrasi


1.      PENGERTIAN
            Dehidrasi adalah keadaan dimana tubuh kehilangan cairan elektrolit yang sangat dibutuhkan organ-organ tubuh untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
2.      ETIOLOGI
Dehidrasi terjadi karena:
Q      Muntah
Q      Diare
Q      Hilangnya nafsu makan karena sakit
Q      Berkeringat berlebihan
Q      Sakit tenggorokan
Q      Tubuh kehilangan air dan garam seperti natrium, kalium, kalsium bikarbonat dan fosfat
3.  TANDA DAN GEJALA
a. Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan)
·         Muka memerah
·         Rasa sangat haus
·         Kulit kering dn pecah-pecah
·         Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya
·         Pusing dan lemah
·         Kram otot terutama pada kaki dan tangan
·         Kelenjar air mata berkurang kelembabannya
·         Sering mengantuk
·         Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang

b. Dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan)

1) Tekanan darah menurun
2) Pingsan
3) Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, punggung
4) Kejang
5) Perut kembung
6) Gagal jantung
7) Ubun-ubun cekung
8) Denyut nadi cepat dan lemah

c. Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan)

1) Kesadaran berkurang
2) Tidak buang air kecil
3) Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab
4) Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
5) Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
6) Ujung kuku, mulut, dab lidah berwarna kebiruan

4.  ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
·         Data Subjektif (DS) :
1) Kaji batasan karakteristik :
a) Asupan cairan (jumlah dan jenis)
b) Kulit (kering dan turgor)
c) Penurunan berat badan (jumlah dan lamanya)
d) Haluaran urine (berkurang dan meningkat)

2) Kaji faktor-faktor yang berhubungan

a) Diabetes melitus (diagnosa dan riwayat keluarga/diabetes insipdus)
b) Penyakit jantung
c) Penyakit ginjal
d) Gangguan atau bedah gastrointestinal
e) Pengobatan: laksatif/enema, diuretik dan efek samping yang mengiritasi saluran pencernaan (antibiotik dan kemoterapi)
f) Penggunaan alcohol
g) Alergi (makanan dan susu)
h) Panas tinggi/kelembaban
i) Olahraga yang terlalu banyak mengeluarkan keringat
j) Depresi
k) Nyeri

·         Data objective (DO):

1) Kaji batasan karakteristik

a) Berat badan sekarang dan sebelum sakit
b) Asupan (1-2 hari terakhir)
c) Haluaran (1-2 hari terakhir)
d) Tanda-tanda dehidrasi :
    - Kulit : mukosa bibir kering, lidah berkerut atau kering, turgor kulit kurang elastis, warna kulit pucat atau memerah, kelembaban kering atau diforesis, fontanel bayi cekung dan bola mata cekung.
    -Haluaran urine : jumlah bervariasi sangat banyak atau sedikit, warna
kuning tua atau kuning jernih dan berat jenis naik atau turun. 

2) Kaji faktor-faktor yang berhubungan

a) Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan NG, diare, drainase intestinal.
b) Kehilangan kulit abnormal: diaforesis berlebihan sekunder terhadap demam atau latihan, luka bakar, ibrosis sistik.
c) Kehilangan ginjal abnormal: terapi diuretik, diabetes insipidus, diures osmotik (bentuk poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis osmotik (DM tak terkontrol, pasca penggunaan zat kontras.

b. Diagnosa keperawatan

Kehilangan cairan yang berlebihan berhubungan dengan sesuatu yang mengakibatkan kekurangn cairan (demam, diare, DHF, haluaran urine berlebih karena terapi diuretik, luka bakar, muntah).




c. Intervensi keperawatan

Tujuan: Menyeimbangkan volume cairan sesuai dg. Kebutuhan tubuh.
Kriteria hasil:

Individu akan:

1) Meningkatkan masukan cairan minimal 2000 ml/hari (kecuali bila ada kontraindikasi).
2) Menceritakan perlunya untuk meningkatkan masukan cairan selama stres atau panas.
3)Meningkatkan berat jenis urine dalam batas normal
4)Memperlihatkan tidak adanya tanda dan gejala dehidrasi.

d.Implementasi kepeearawatan

1)      Beri minuman kesukaan dalam batasan diet 
Rasional: agar klien mau minum banyak
2)      Rencanakan tujuan masukan cairan untuk setiap pergantian (mis; 1000 ml selama pagi, 800 ml sore dan 200 ml malam hari).
Rasional: agar kebutuhan cairan klien terpenuhi
3)      Kaji pengertian individu tentang alasan-alasan untuk mempertahankan hidrasi yang adekuat dan meoda-metoda untuk mencapai tujuan masukan cairan.
Rasional: agar klien mengerti dan memahami pentingnya masukan cairan yang seimbang. 
4)      Untuk anak-anak, tawarkan: bentuk-bentuk cairan yang menarik (es krim bertangkai, jus dingin, es berbentuk kerucut), wadah yang tidak biasa (cangkir berwarna, sedotan), dengan sebuah permainan atau aktivitas (suruh anak minum jika tiba giliran anak).
Rasional: penambahan cairan dengan cara ini dapat meningkatkan minat anak untuk memenuhi cairan yang hilang.
5)      Anjurkan individu mempertahankan laporan yang tertulis dari masukan cairan dan haluaran urin, jika perlu.
Rasional: agar perawat mengetahui berapa cairan yang masuk dan keluar jika pasien minum diluar dari yang diberikan perawat.
6)      Pantau masukan pastikan sedikitnya 1500 ml peroral setiap 24 jam, pantau haluaran sedikitnya 1000-1500 ml setiap 24 jam dan pantau berat jenis urine.
Rasional: untuk mengetahui keseimbangan cairan.
7)      Timbang berat badan setiap hari dengan jenis baju yang sama. Kehilangan berat badan 2%-4% menunjukkan dehidrasi ringan, 5%-9% dehidrasi sedang.
Rasional: kehilangan berat badan dapat menggambarkan kehilangan cairan berlebih.
8)      Ajarkan bahwa kopi, teh, dan jus buah anggur menyebabkan diuresis dan dapat menambah kehilangan cairan.
Rasional: agar klien mengetahui jenis minuman yang dapat menambah kehilangan cairan
9)      Pantau kadar elektrolit darah nitrogen urea darah, urine dan serum osmolalitas, kreatinin, hematrokit, dan hemoglobin.
Rasional: untuk mengetahui kadar elektrolit darah nitrogen urea darah, urine dan serum osmolalitas, kreatinin, hematrokit, dan hemoglobin pada pasien.
10)  Ukur tanda-tanda vital dengan ketat
11)  Rasional: karena kita harus waspada terhadap nadi yang lemah, cepat dan penurunan suhu kecuali jika ada infeksi.

d. Evaluasi keperawatan
Evaluasi pada kekurangan volume cairan yaitu mengacu pada kriteria hasil yaitu :
·         Klien minum ± 2000 ml/hari. 
·         Klien mengerti tentang pentingnya meningkatkan masukan cairan selama
stress. 
·         Berat jenis urine normal. 
·         Tidak terjadi tanda-tanda dehirasi (mukosa bibir lembab, turgor kulit
elastis)







DAFTAR PUSTAKA
Brunner & suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah.(edisi 8). Jakarta: EGC
http://organisasi.org/fungsi-cairan-tubuh-manusia-gejala-dehidrasi-dan-cara-mengatasi-kehilangan-cairan-tubuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar