Kamis, 03 Januari 2013

askep jiwa


LATIHAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
RUANG KENANGA RSJ DR.RADJIMAN WEDIODININGRAT

PELATIHAN PROSES DAN ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL JIWA BERBASIS KLINIK
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

Tanggal MRS : 5 April 2010                                                                Jam: 13.45 wib

              I.      IDENTITAS PASIEN
Inisial Px              :    Ny.S                                Nomor RM      : 079709
Jenis Kelamin       :    Perempuan                    Umur               : 57 Tahun
Diagnosa Medis   :                                                                  Ruang  : Kenanga
            II.      ALASAN MASUK
Klien kepikiran anak laki-lakinya yang tinggal di Jakarta sudah 2 tahun ini tidak pulang
          III.      FAKTOR PREDISPOSISI
Klien pernah pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan dirawat di RSJ Lawang pada tanggal 14 Januari 2010, klien pernah mengalami pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan klien bercerai dengan suaminya
Masalah keperawatan
            Regimen terapeutik inefektif
          IV.      KEADAAN FISIK
Jelaskan tanda-tanda vital dan keluhan fisik : tidak terkaji
Masalah keperawatan
            V.      PSIKOSOSIAL
Jelaskan/gambarkan susunan keluarga, konsep diri, hubungan sosial, spiritual.
Susunan Keluarga       : Klien anak 1 dari 5 bersaudara, klien menikah dan dikaruniai 2 orang anak 1 perempuan sudah menikah dan dikaruniai 1 orang putra dan anak ke-2 laki-laki, semua saudara klien sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri. Klien tinggal serumah dengan sepupunya dan 2 keponakan.
            Hubungan Sosial         : Klien pendiam, tidak memiliki teman, tertutup.
Masalah keperawatan
Isolasi Sosial

          VI.      STATUS MENTAL
Jelaskan :
-          Penampilan : tidak terkaji
-          Pembicaraan : tidak terkaji
-          Aktifitas motorik : Jalan mondar-mandiri , gelisah, mata melotot,mulut komat-kamit, ekspresi wajah tampak tegang
-          Suasana perasaan (emosi afek) : tidak terkaji
-          Interaksi : tidak terkaji
-          Proses berpikir : tidak terkaji
-          Persepsi     : Klien mendengar suara-suara yang mengatakan dirinya tidak berguna, selalu sial dan menjadi beban bagi orang lain, sehingga klien sering marah-marah
-          Tingkat kesadaran : Klien tidak bisa tidur ( Insomnia )
-          Memori : tidak terkaji
-          Konsentrasi dan berhitung : tidak terkaji
-          Kemampuan menilai (judgement) daya tilik diri : tidak terkaji
Masalah keperawatan :
-          Resiko Perilaku Kekerasan
-          Perubahan Sensori Persepsi : Halusinasi Dengar
        VII.      KEBUTUHAN PERSIAPAN PASIEN PULANG
Keluarga tidak mau tahu tentang urusan dan masalah klien
Masalah keperawatan
Koping keluarga tidak efektif
      VIII.      MEKANISME KOPING
Menurut keluarga Klien adalah orang yang pendiam, tidak memiliki teman, dan bila ada masalah tidak pernah menceritakan kepada siapapun.
Masalah keperawatan
Isolasi Sosial

          IX.      DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
- Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
- Resiko Perilaku Kekerasan
- Isolasi Sosial
- Harga Diri Rendah
- Koping Individu tidak Efektif
           - Koping keluarga tidak efektif
            X.      DIAGNOSIS KEPERAWATAN
 - Perubahan Sensori Persepsi : Halusinasi Dengar
- Resiko Perilaku Kekerasan
- Isolasi Sosial

Lawang, ...........April 2010
PENGKAJI

        KELOMPOK X KENANGA
ANALISA DATA

TANGGAL
DATA
MASALAH KEPERAWATAN

DS :
-          Klien mengatakan marah karena  mendengar suara-suara yang mengatakan klien tidak berguna, selalu sial dan menjadi beban bagi orang lain.
-          Perawat dinas malam mengatakan bahwa klien sulit tidur di malam hari karena sering marah-marah sendiri dan gelisah
DO :
-          Ekspresi wajah tegang
-          Mata melotot
-          Klien sering berjalan mondar mandir dan gelisah

Resiko Perilaku kekerasan

DS :
-          Klien mengatakan mendengar suara-suara
DO :
-          Mulut komat kamit


Perubahan persepsi sensori : Halusinasi Dengar

DS :
-          Keluarga mengatakan klien adalah orang yang pendiam, tidak memiliki teman dan bila ada masalah tidak pernah diceritakan kepada siapapun
DO :


Isolasi Sosial

DS :
-          Keluarga mengatakan 6 bulan yang lalu klien di PHK dari tempat kerjanya dan bisnis jual mobil yang dijalankan mengalami pailit
DO :


Harga Diri Rendah

DS :
-          Keluarga mengatakan klien adalah orang yang pendiam, tidak memiliki teman dan bila ada masalah tidak pernah diceritakan kepada siapapun
DO :


Koping individu tidak efektif

POHON MASALAH

EFFECT
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
 



CORE PROBLEM
PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI :
         HALUSINASI DENGAR



ETIOLOGI
            ISOLASI SOSIAL


        HARGA DIRI RENDAH
 



KOPING INDIVIDU                    KOPING KELUARGA  INEFEKTIF                                               INEFEKTIF





LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI (1)

Hari/tanggal   : Jum’at, 9 April 2010
Waktu              : 09.00-09.10 WIB
Pertemuan Ke : 1
I. PROSES KEPERAWATAN
A.       Kondisi pasien :
-          Wajah klien tampak tegang dan gelisah
-          Mulut komat kamit
-          Mata melotot
-          Klien sering berjalan mondar mandir

B.       Diagnosa keperawatan : 
Resiko Perilaku Kekerasan

C.       Tujuan khusus :
1.      Mengidentifikasi penyebab PK
2.      Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
3.      Mengidentifikasi PK yang dilakukan
4.      Mengidentifikasi akibat PK
5.      Menyebutkan cara mengontrol PK
6.      Membantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik I
7.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian

D.       Tindakan keperawatan :
1.      Memperkenalkan diri
2.      Menanyakan penyebab pasien marah
3.      Menanyakan tanda dan gejala jika pasien marah
4.      Menanyakan apa yang dilakukan jika pasien marah
5.      Menanyakan akibat dari tindakan yang dilakukan jika pasien marah
6.      Mengajarkan pasien cara mengontrol marah dengan cara fisik I (teknik nafas dalam)
7.      Menawarkan dan memasukkan cara mengontrol marah dengan cara fisik I dalam jadwal kegiatan harian

II. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
  1. ORIENTASI
1.      Salam terapeutik  :
Assalamuallaikum, pagi bapak?  Boleh saya berkenalan dengan bapak? Saya widhi saya akan merawat bapak dari jam 07.00 s,d 14.00.  Bapak namanya siapa? Senang dipanggil apa? Oooo mas S…
2.      Evaluasi/Validasi :
Bagaimana perasaan mas saat ini?  mas sedang marah…..
3.      Kontrak :
a.      Topik : mas mau perasaan mas saat ini berbagi dengan saya…?

b.      Waktu : Baiklah berapa lama mas mau berbincang-bincang dengan saya ? 10 menit…baiklah kita akan berbincang-bincang selama 10 menit yaitu dari jam 09.15 s.d 09.25 WIB

c.       Tempat : Dimana mas mau berbincang-bincang? Diruang pertemuan apa di sini? Baiklan kita akan berbincang bincang di ruang pertemuan….mari kita ke ruang pertemuan

  1. KERJA
Mas tadi mas mengatakan bahwa saat ini sedang marah…apa yang menyebabkan mas merasa marah…? Ooooo mas marah karena mas mendengar suara-suara yang mengatakan bahwa mas tidak berguna, pembawa sial dan menjadi beban orang lain.
Mas, apa yang mas rasakan jika mas marah? Mas apa merasakan ketegangan? Oh ya… ada perasaan bermusuhan? Ya ya ya, Bagaimana dengan keinginan mengungkapkannya dalam kata-kata? Oh ada,  oh mas juga gelisah dan cemas? Jadi saat mas ada perasaan marah mas tegang, ada perasaan bermusuhan, ingin mengungkapkan dengan kata-kata, gelisah dan cemas…..baiklah jika perasaan perasaan itu muncul seperti sekarang apa yang mas ingin lakukan? Oooo ingin membanting-banting barang bahkan sampai ingin membakarnya? Jika mas marah lalu mas melakukan tindakan seperti apa yang mas inginkan apa perasaan yang mas rasakan? Puas….lalu apakah itu menyelesaikan masalah mas? Oh tidak…….
Mas mau tidak kalau saat ini saya ajarkan cara yang lebih baik dalam mengontrol marahnya? O mau…. Baiklah, mas cara mengontrol marah itu ada 5 cara yaitu, pertama mas bisa jika muncul tanda-tanda marah mas lakukan tarik nafas dalam, kedua mas mas bisa menyalurkan marah dengan memukul bantal, ketiga mas bisa dengan menyampaikan perasaan marah mas dengan cara yang baik, keempat mas bisa melakukan ibadah dan yang kelima mas bisa meminum obat. Sekarang mas akan saya ajarkan cara yang pertama, begini yach mas, jika mas merasakan tanda-tanda mau marah mas bisa melakukan tarik nafas melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut yang dilakukan 5 kali, saya contohkan ya mas…. Bagaimana sudah bisa?... baiklah coba mas sekarang melakukannya.

  1. TERMINASI
1.      Evaluasi :
a.      Subjektif : Bagaimana perasaan mas saat ini? Alhamdulillah ternyata mas sudah merasa tenang?

b.      Objektif : Mas bisa melakukan kembali apa yang sudah saya ajarkan? Wah bagus ternyata mas sudah bisa

2.      Tindak lanjut :
Mas, apa yang sudah saya ajarkan pada mas untuk mengontrol marah cara I apakah mas mau hal ini dilatih dan dimasukkan kedalam kegiatan harian mas? Mau…? Kapan? Oh  setiap pagi dan mau tidur malam? Jam berapa? Baiklah jam delapan pagi dan Sembilan malam.

3.      Kontrak yang akan datang :
a.      Topik : Mas, bagaimana jika 15 menit lagi kita belajar cara kedua cara mengontrol marah yaitu menyalurkan perasaan marah dengan memukul bantal? Mau….

b.      Waktu : Berapa lama? Bagaimana jika 15 menit? Baiklah kita nanti bertemu jam 09.25 s.d 09.40 WIB

c.       Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di sini lagi baiklah.

LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI (2)


Hari/tanggal   : Jum’at, 9 April 2010
Waktu              : 09.25-09.40 WIB
Pertemuan Ke :  2

I. PROSES KEPERAWATAN
A.        Kondisi pasien :
-          Wajah klien tampak tegang dan gelisah
-          Mulut komat kamit
-          Mata melotot
-          Klien sering berjalan mondar mandir

B.        Diagnosa keperawatan : 
Resiko Perilaku Kekerasan
C.       Tujuan khusus :
1.      Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.      Melatih pasien  mengontrol PK dengan cara fisik II
3.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

D.       Tindakan keperawatan :
1.      Menanyakan tentang apakah cara mengontrol fisik I (tarik nafas) telah dilatih dan dilakukan
2.      Mengajarkan pasien cara mengontrol marah fisik II (memukul bantal)
3.      Menawarkan dan memasukkan cara mengontrol marah dengan cara fisik I dalam jadwal kegiatan harian



II. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A.        ORIENTASI
1.      Salam terapeutik  : Halo mas, masih ingat saya? Ya benar saya widhi….

2.      Validasi                      :
Bagaimana, sudah dilatih tarik nafasnya? Oh sudah? Bagaimana apa mengurangi perasaan marah mas? Alhamdulillah….
3.      Kontrak :
a.      Topik : Sesuai janji kita lima belas menit yang lalu sekarang kita akan membicarakan apa? Ya benar kita akan membicarakan cara mengontrol marah yaitu menyalurkan perasaan marah dengan memukul bantal

b.      Waktu  : 15 menit ya….

c.       Tempat : disini apa diruang pertemuan? Benar disini

B.        KERJA
Mas, jika mas merasakan tanda-tanda mas mau marah, mas bisa melakukan tarik nafas dan menyalurkan perasaan marah mas dengan memukul bantal. Caranya mas bisa ambil bantal dan memukul sekuatnya hingga perasaan marah mas berkurang. Supaya mas lebih jelas sekarang saya akan peragakan caranya…. Perhatikan ya…..
Bagaimana mas sudah jelas…? Nah sekarang mas bisa mencobanya? (pasien mencoba) Bagus…….

C.        TERMINASI
1.         Evaluasi :
a.      Subjektif : Bagaimana perasaannya setelah mas mencoba cara menyalurkan rasa marah yang telah kita pelajari? Ooh merasa senang dan berkurang marahnya.

b.      Objektif : Bisa mas peragakan kembali apa yang sudah kita pelajari tadi…? Ya ..benar


2.         Tindak lanjut :
Mas, apa yang sudah saya ajarkan pada mas untuk mengontrol marah cara II apakah mas mau hal ini dilatih dan dimasukkan kedalam kegiatan harian mas? Mau…? Kapan? Oh  setiap sebelum tidur siang? Jam berapa? Baiklah jam satu siang

3.      Kontrak yang akan datang :
a.    Topik : Mas, bagaimana jika besok kita belajar cara ketiga cara mengontrol marah yaitu menyalurkan perasaan marah dengan menyampaikan perasaan marah mas dengan cara yang baik ? Mau….

b.    Waktu : jam berapa ? Bagaimana  jika jam delapan pagi ? Baiklah kita besok bertemu jam 08.00

c.    Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di ruang pertemuan. Baiklah.














LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI (3)


Hari/tanggal   : Sabtu, 10 April 2010
Waktu              : 08.00-08.15
Pertemuan Ke : 3

I. PROSES KEPERAWATAN
  1. Kondisi pasien :
-          Wajah klien tampak tegang dan gelisah
-          Mulut komat kamit
-          Mata melotot
-          Klien sering berjalan mondar mandir

  1. Diagnosa keperawatan : 
       Resiko Perilaku Kekerasan

C.       Tujuan khusus :
1.      Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.      Melatih pasien mengontrol PK dengan cara verbal
3.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

D.       Tindakan keperawatan :
1.      Menanyakan tentang apakah cara mengontrol fisik I (tarik nafas) dan II (pukul bantal) telah dilatih dan dilakukan
2.      Mengajarkan pasien cara mengontrol marah verbal
3.      Menawarkan dan memasukkan cara mengontrol marah dengan cara verbal dalam jadwal kegiatan harian


II. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
  1. ORIENTASI
1.      Salam terapeutik  : Pagi Mas S?

2.      Evaluasi/Validasi              :
Sudah makan? Bagimana masih ada perasaan marah? Oh tadi malam marah?
Apa saat perasaan marah datang sudah dicoba cara tarik nafas dan pukul bantalnya? Oh sudah? Lalu bagaimana apakah rasa mau marahnya bisa teratasi? Oh..iya.

3.      Kontrak :
a.   Topik : Masih ingat janji kita? Ya benar, kita janji akan membicarakan cara mengontrol marah yaitu menyalurkan perasaan marah dengan menyampaikan perasaan marah mas dengan cara yang baik

b.   Waktu  :  Berapa lama kita akan belajar? 15 menit? Baiklah kita akan belajar dari jam delapan lebih sepuluh sampai jam delapan duapuluh lima

c.    Tempat : dimana? Jadi diruang pertemuan? Baiklah kita sekarang ke ruang pertemuan

  1. KERJA
Mas S, sekarang saya akan mengajarkan cara menyalurkan perasaan marah dengan menyampaikan perasaan marah yang baik.  jika mas merasakan tanda-tanda mau marah, mas bisa mengungkapkan perasaan marah itu dengan cara menceritakannya kepada seseorang yang dipercaya, seperti saat ini mas mempercayai saya. Jika saya tidak ada mas bisa menceritakannya kepada perawat yang ada diruangan atau teman yang mas yakini bisa membantu. Bagaimana kalau sekarang kita …..(stimulus pasien untuk marah)
Mas merasa marah? Baiklah sekarang datang ke saya lalu ucapkan dengan tegas dan tidak tergesa-gesa: “suster saya kesal kalau saya dikatakan tidak berguna, selalu sial dan menjadi beban orang lain, saya tidak bisa terima hal itu. Sekarang saya rasanya ingin membanting apa saja yang ada disekitar saya”
Nah, setelah mas mengungkapkan perasaan marah, bisa dilanjutkan dengan cara tarik nafas dan pukul bantal  yang telah diajarkan kemarin

  1. TERMINASI
    1. Evaluasi :
a.   Subjektif : Bagaimana keadaannya sekarang? Jauh lebih baik?

b. Objektif : Bisa sebutkan kembali apa yang sudah kita pelajari tadi…? Ya ..betul

    1. Tindak lanjut :
Mas, apa yang sudah kita pelajari cara mengontrol marah cara III apakah mas mau hal ini dilatih dan dimasukkan kedalam kegiatan harian mas? Mau…? Kapan? Oh  setiap ada tanda keinginan marah muncul….. baiklah

3.             Kontrak yang akan datang :
a.   Topik : Mas, bagaimana jika 15 menit lagi kita belajar cara keempat cara mengontrol marah yaitu dengan melakukan ibadah? Mau….

b.   Waktu : Berapa lama? Bagaimana jika 15 menit? Baiklah kita nanti bertemu jam 08.30 s.d 08.45 WIB

c.    Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang? Oh kursi teras, baiklah.








LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI (4)


Hari/tanggal   : Sabtu, 10 April 2010
Waktu              : 08.30-08.45 WIB
Pertemuan Ke : 4

I. PROSES KEPERAWATAN
1.      Kondisi pasien :
-          Wajah klien tampak tegang dan gelisah
-          Mulut komat kamit
-          Mata melotot
-          Klien sering berjalan mondar mandir

2.      Diagnosa keperawatan : 
            Resiko Perilaku Kekerasan

3.        Tujuan khusus :
a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b.      Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual
c.       Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

4.        Tindakan keperawatan :
a.    Menanyakan tentang apakah cara mengontrol fisik I (tarik nafas) dan II (pukul bantal) dan III (verbal) telah dilatih dan dilakukan
b.    Mengajarkan pasien cara mengontrol marah dengan cara spiritual
c.    Menawarkan dan memasukkan cara mengontrol marah dengan cara spiritual dalam jadwal kegiatan harian


II. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik  : Halo Mas S?

2.    Evaluasi/Validasi                :
Tadi habis melakukan apa? Oooo dari ruang rehabilitasi.
Apa sudah dilatih dan dilakukan cara mengontrol marah dengan tarik nafas, pukul bantal dan menceritakan perasaan marahnya pada orang lain? Oh sudah? Lalu bagaimana apakah rasa mau marahnya bisa teratasi? Oh..iya.

3.    Kontrak :
a.      Topik : Sesuai janji kita lima belas menit yang lalu sekarang kita akan membicarakan apa? Ya benar kita akan membicarakan cara mengontrol marah yaitu menyalurkan perasaan marah dengan cara spiritual

b.      Waktu  : 15 menit ya….

c.       Tempat : dimana? Benar dibangku teras


B.                KERJA
Mas S, sekarang saya akan mengajarkan cara menyalurkan perasaan marah dengan cara spiritual.  jika mas merasakan tanda-tanda mau marah, mas bisa lakukan kebiasaan sembahyang, berdoa kepada tuhan untuk diberikan kesabaran dan mengadukan perasaan kesalnya kepada tuhan dan selalu berpikiran positif bahwa semua itu adalah proses yang harus dijalani.



C.                TERMINASI
1. Evaluasi :
a.      Subjektif : Bagaimana perasaannya sekarang? Jauh lebih baik?

b.      Objektif : Bisa sebutkan kembali apa yang sudah kita pelajari tadi…? Ya ..betul

2.   Tindak lanjut :
Mas, apa yang sudah kita pelajari cara mengontrol marah cara spiritual apakah mas mau hal ini dilatih dan dimasukkan kedalam kegiatan harian mas? Mau…? Kapan? Oh  setiap saat terutama saat ada keinginan untuk marah….. baiklah

3. Kontrak yang akan datang :
a.    Topik : Mas, bagaimana jika 15 menit lagi kita belajar cara kelima cara mengontrol marah yaitu dengan minum obat? Mau….

b. Waktu : Berapa lama? Bagaimana jika 15 menit? Baiklah kita nanti bertemu jam 08.45 s.d 09.00 WIB

c.    Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di taman, baiklah…..








LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI (5)

Hari/tanggal   : Sabtu, 10 April 2010
Waktu              : 08.45 – 09.00 WIB
Pertemuan Ke : 5

I. PROSES KEPERAWATAN
1.      Kondisi pasien :



2.      Diagnosa keperawatan : 
Resiko Perilaku Kekerasan

3.        Tujuan khusus :
a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b.      Menjelaskan  cara mengontrol PK dengan minum obat
c.       Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

D.       Tindakan keperawatan :
1.    Menanyakan tentang apakah cara mengontrol fisik I (tarik nafas), II (pukul bantal),  III (verbal) dan IV (cara spiritual) telah dilatih dan dilakukan
2.    Mengajarkan pasien cara mengontrol marah dengan minum obat
3.    Menawarkan dan memasukkan cara mengontrol marah dengan cara minum obat dalam jadwal kegiatan harian




A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik  : Halo Mas S?

d.    Evaluasi/Validasi                :
Tadi habis melakukan apa? Oooo dari ruang rehabilitasi.
Apa sudah dilatih dan dilakukan cara mengontrol marah dengan tarik nafas, pukul bantal dan menceritakan perasaan marahnya pada orang lain dan spiritualnya? Oh sudah? Lalu bagaimana apakah rasa mau marahnya bisa teratasi? Oh..iya.

e.    Kontrak :
a.      Topik : Sesuai janji kita lima belas menit yang lalu sekarang kita akan membicarakan apa? Ya benar kita akan membicarakan cara mengontrol marah yaitu dengan cara minum obat

b.      Waktu  : 15 menit ya….

c.       Tempat : dimana? Benar ditaman


B.             KERJA
Mas S, sekarang saya akan mengajarkan cara mengontrol marah dengan cara minum obat yang benar. nah saat mas menerima obat maka pastikan nama obatnya, warnanya, dosisnya, cara minum obat. Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan segera sampaikan kepada perawat atau dokter.
Mas tahu tidak apa manfaat dan kerugian bila tidak minum obat? Ooo tidak tahu ya? Nah, jika begitu saya akan jelaskan manfaat dan kerugiannya bila tidak minum obat atau berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter/perawat. Manfaat yang mas rasakan bila minum obat dengan benar sesuai dosis dan cara yang dianjurkan, maka mas S akan cepat sembuh sehingga  dapat beraktifitas seperti semula, bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga. Tapi bila mas tidak minum obat sesuai anjuran, maka halusinasi akan muncul kembali dan akan menimbulkan rasa marah . 
C.             TERMINASI
1.         Evaluasi :
a.      Subjektif : Bagaimana kondisinya sekarang? Jauh lebih baik?

b.      Objektif : Bisa mas sebutkan cara minum obat yang benar, warna obat yang harus mas minum, berapa dosis yang mas butuhkan, manfaat bila mas minum obat secara teratur sesuai anjuran, kerugian bila tidak minum obat sesuai anjuran yang sudah kita pelajari tadi…? Ya ..betul

2.      Tindak lanjut :
Mas, apa yang sudah kita pelajari tentang cara minum obat dengan benar nanti dimasukkan kedalam kegiatan harian mas ya? Mau…? Kapan? Oh  setiap saat terutama saat ada keinginan untuk marah….. baiklah

3.      Kontrak yang akan datang :
a.      Topik :
b.      Waktu :
c.        Tempat :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar