LATIHAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
RUANG KENANGA RSJ DR.RADJIMAN
WEDIODININGRAT
PELATIHAN PROSES DAN
ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL JIWA BERBASIS KLINIK
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
JIWA
Tanggal
MRS : 5 April 2010 Jam:
13.45 wib
I.
IDENTITAS PASIEN
Inisial Px : Ny.S Nomor
RM :
079709
Jenis
Kelamin : Perempuan Umur :
57 Tahun
Diagnosa Medis : Ruang : Kenanga
II.
ALASAN MASUK
Klien
kepikiran anak laki-lakinya yang tinggal di Jakarta sudah 2 tahun ini tidak
pulang
III.
FAKTOR PREDISPOSISI
Klien pernah pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
dan dirawat di RSJ Lawang pada tanggal 14 Januari 2010, klien pernah mengalami
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan klien bercerai dengan suaminya
Masalah keperawatan
Regimen terapeutik
inefektif
IV.
KEADAAN FISIK
Jelaskan tanda-tanda vital dan keluhan fisik : tidak terkaji
Masalah keperawatan
V.
PSIKOSOSIAL
Jelaskan/gambarkan susunan keluarga, konsep
diri, hubungan sosial, spiritual.
Susunan Keluarga : Klien
anak 1 dari 5
bersaudara, klien menikah dan dikaruniai 2 orang anak 1 perempuan sudah menikah
dan dikaruniai 1 orang putra dan anak ke-2 laki-laki, semua saudara klien sudah
menikah dan memiliki keluarga sendiri. Klien tinggal serumah dengan sepupunya
dan 2 keponakan.
Hubungan Sosial : Klien
pendiam, tidak memiliki teman, tertutup.
Masalah keperawatan
Isolasi
Sosial
VI.
STATUS MENTAL
Jelaskan :
-
Penampilan : tidak terkaji
-
Pembicaraan : tidak terkaji
-
Aktifitas motorik : Jalan mondar-mandiri , gelisah, mata
melotot,mulut komat-kamit, ekspresi wajah tampak tegang
-
Suasana perasaan (emosi afek) :
tidak terkaji
-
Interaksi : tidak terkaji
-
Proses berpikir : tidak terkaji
-
Persepsi : Klien mendengar
suara-suara yang mengatakan dirinya tidak berguna, selalu sial dan menjadi
beban bagi orang lain, sehingga klien sering marah-marah
-
Tingkat kesadaran : Klien tidak bisa tidur ( Insomnia )
-
Memori : tidak terkaji
-
Konsentrasi dan berhitung : tidak
terkaji
-
Kemampuan menilai (judgement) daya
tilik diri : tidak terkaji
Masalah keperawatan :
-
Resiko Perilaku Kekerasan
-
Perubahan Sensori Persepsi :
Halusinasi Dengar
VII.
KEBUTUHAN PERSIAPAN PASIEN PULANG
Keluarga tidak mau tahu
tentang urusan dan masalah klien
Masalah keperawatan
Koping keluarga tidak
efektif
VIII.
MEKANISME KOPING
Menurut keluarga Klien
adalah orang yang pendiam, tidak memiliki teman, dan bila ada masalah tidak
pernah menceritakan kepada siapapun.
Masalah keperawatan
Isolasi Sosial
IX.
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
- Perubahan Persepsi Sensori
: Halusinasi Pendengaran
- Resiko Perilaku Kekerasan
- Isolasi Sosial
- Harga Diri Rendah
- Koping Individu tidak
Efektif
- Koping keluarga tidak efektif
X.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
- Perubahan Sensori Persepsi : Halusinasi Dengar
- Resiko Perilaku Kekerasan
- Isolasi Sosial
Lawang, ...........April 2010
PENGKAJI
KELOMPOK X KENANGA
ANALISA DATA
TANGGAL
|
DATA
|
MASALAH KEPERAWATAN
|
|
DS :
-
Klien mengatakan marah
karena mendengar suara-suara yang
mengatakan klien tidak berguna, selalu sial dan menjadi beban bagi orang
lain.
-
Perawat dinas malam
mengatakan bahwa klien sulit tidur di malam hari karena sering marah-marah
sendiri dan gelisah
DO :
-
Ekspresi wajah tegang
-
Mata melotot
-
Klien sering berjalan mondar
mandir dan gelisah
|
Resiko Perilaku kekerasan
|
|
DS :
-
Klien mengatakan mendengar
suara-suara
DO :
-
Mulut komat kamit
|
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi Dengar
|
|
DS :
-
Keluarga mengatakan klien
adalah orang yang pendiam, tidak memiliki teman dan bila ada masalah tidak
pernah diceritakan kepada siapapun
DO :
|
Isolasi Sosial
|
|
DS :
-
Keluarga mengatakan 6 bulan
yang lalu klien di PHK dari tempat kerjanya dan bisnis jual mobil yang
dijalankan mengalami pailit
DO :
|
Harga Diri Rendah
|
|
DS :
-
Keluarga mengatakan klien
adalah orang yang pendiam, tidak memiliki teman dan bila ada masalah tidak
pernah diceritakan kepada siapapun
DO :
|
Koping individu tidak efektif
|
POHON MASALAH
EFFECT
|
RESIKO PERILAKU
KEKERASAN
|
CORE PROBLEM
|
PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI :
HALUSINASI
DENGAR
|
ETIOLOGI
|
ISOLASI
SOSIAL
|
|
HARGA
DIRI RENDAH
|
|
KOPING INDIVIDU KOPING KELUARGA INEFEKTIF
INEFEKTIF
|
LAPORAN
PENDAHULUAN
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI (1)
Hari/tanggal : Jum’at, 9 April 2010
Waktu : 09.00-09.10 WIB
Pertemuan
Ke : 1
I. PROSES
KEPERAWATAN
A.
Kondisi pasien :
-
Wajah klien tampak tegang dan
gelisah
-
Mulut komat kamit
-
Mata melotot
-
Klien sering berjalan mondar mandir
B.
Diagnosa keperawatan :
Resiko
Perilaku Kekerasan
C.
Tujuan khusus :
1. Mengidentifikasi penyebab
PK
2.
Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
3.
Mengidentifikasi PK yang dilakukan
4.
Mengidentifikasi akibat PK
5.
Menyebutkan cara mengontrol PK
6.
Membantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol
fisik I
7.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian
D.
Tindakan keperawatan :
1.
Memperkenalkan diri
2.
Menanyakan penyebab pasien marah
3.
Menanyakan tanda dan gejala jika pasien marah
4.
Menanyakan apa yang dilakukan jika pasien marah
5.
Menanyakan akibat dari tindakan yang dilakukan jika
pasien marah
6.
Mengajarkan pasien cara mengontrol marah dengan cara
fisik I (teknik nafas dalam)
7.
Menawarkan dan memasukkan cara mengontrol marah
dengan cara fisik I dalam jadwal kegiatan harian
II. PROSES
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
- ORIENTASI
1.
Salam terapeutik
:
Assalamuallaikum,
pagi bapak? Boleh saya berkenalan dengan
bapak? Saya widhi saya akan merawat bapak dari jam 07.00 s,d 14.00. Bapak namanya siapa? Senang dipanggil apa?
Oooo mas S…
2.
Evaluasi/Validasi :
Bagaimana
perasaan mas saat ini? mas sedang
marah…..
3.
Kontrak :
a.
Topik : mas mau perasaan mas saat ini berbagi dengan
saya…?
b.
Waktu : Baiklah berapa lama mas mau
berbincang-bincang dengan saya ? 10 menit…baiklah kita akan berbincang-bincang
selama 10 menit yaitu dari jam 09.15 s.d 09.25 WIB
c.
Tempat : Dimana mas mau berbincang-bincang? Diruang
pertemuan apa di sini? Baiklan kita akan berbincang bincang di ruang
pertemuan….mari kita ke ruang pertemuan
- KERJA
Mas
tadi mas mengatakan bahwa saat ini sedang marah…apa yang menyebabkan mas merasa
marah…? Ooooo mas marah karena mas mendengar suara-suara yang mengatakan bahwa
mas tidak berguna, pembawa sial dan menjadi beban orang lain.
Mas,
apa yang mas rasakan jika mas marah? Mas apa merasakan ketegangan? Oh ya… ada
perasaan bermusuhan? Ya ya ya, Bagaimana dengan keinginan mengungkapkannya
dalam kata-kata? Oh ada, oh mas juga
gelisah dan cemas? Jadi saat mas ada perasaan marah mas tegang, ada perasaan
bermusuhan, ingin mengungkapkan dengan kata-kata, gelisah dan cemas…..baiklah
jika perasaan perasaan itu muncul seperti sekarang apa yang mas ingin lakukan?
Oooo ingin membanting-banting barang bahkan sampai ingin membakarnya? Jika mas
marah lalu mas melakukan tindakan seperti apa yang mas inginkan apa perasaan
yang mas rasakan? Puas….lalu apakah itu menyelesaikan masalah mas? Oh tidak…….
Mas
mau tidak kalau saat ini saya ajarkan cara yang lebih baik dalam mengontrol
marahnya? O mau…. Baiklah, mas cara mengontrol marah itu ada 5 cara yaitu,
pertama mas bisa jika muncul tanda-tanda marah mas lakukan tarik nafas dalam,
kedua mas mas bisa menyalurkan marah dengan memukul bantal, ketiga mas bisa
dengan menyampaikan perasaan marah mas dengan cara yang baik, keempat mas bisa
melakukan ibadah dan yang kelima mas bisa meminum obat. Sekarang mas akan saya
ajarkan cara yang pertama, begini yach mas, jika mas merasakan tanda-tanda mau
marah mas bisa melakukan tarik nafas melalui hidung dan mengeluarkannya melalui
mulut yang dilakukan 5 kali, saya contohkan ya mas…. Bagaimana sudah bisa?...
baiklah coba mas sekarang melakukannya.
- TERMINASI
1.
Evaluasi :
a.
Subjektif : Bagaimana perasaan mas saat ini?
Alhamdulillah ternyata mas sudah merasa tenang?
b.
Objektif : Mas bisa melakukan kembali apa yang sudah
saya ajarkan? Wah bagus ternyata mas sudah bisa
2.
Tindak lanjut :
Mas,
apa yang sudah saya ajarkan pada mas untuk mengontrol marah cara I apakah mas
mau hal ini dilatih dan dimasukkan kedalam kegiatan harian mas? Mau…? Kapan?
Oh setiap pagi dan mau tidur malam? Jam
berapa? Baiklah jam delapan pagi dan Sembilan malam.
3.
Kontrak yang akan datang :
a.
Topik : Mas, bagaimana jika 15 menit lagi kita
belajar cara kedua cara mengontrol marah yaitu menyalurkan perasaan marah
dengan memukul bantal? Mau….
b.
Waktu : Berapa lama? Bagaimana jika 15 menit?
Baiklah kita nanti bertemu jam 09.25 s.d 09.40 WIB
c.
Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di
sini lagi baiklah.
LAPORAN
PENDAHULUAN
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI (2)
Hari/tanggal : Jum’at, 9 April 2010
Waktu : 09.25-09.40 WIB
Pertemuan
Ke : 2
I. PROSES
KEPERAWATAN
A.
Kondisi pasien :
-
Wajah klien tampak tegang dan
gelisah
-
Mulut komat kamit
-
Mata melotot
-
Klien sering berjalan mondar mandir
B.
Diagnosa keperawatan :
Resiko
Perilaku Kekerasan
C.
Tujuan khusus :
1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien
2.
Melatih pasien
mengontrol PK dengan cara fisik II
3.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
D.
Tindakan keperawatan :
1.
Menanyakan tentang apakah cara mengontrol fisik I (tarik
nafas) telah dilatih dan dilakukan
2.
Mengajarkan pasien cara mengontrol marah fisik II
(memukul bantal)
3.
Menawarkan dan memasukkan cara mengontrol marah
dengan cara fisik I dalam jadwal kegiatan harian
II. PROSES
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A.
ORIENTASI
1.
Salam terapeutik
: Halo mas, masih ingat saya? Ya benar saya widhi….
2.
Validasi :
Bagaimana, sudah dilatih tarik nafasnya? Oh sudah? Bagaimana apa
mengurangi perasaan marah mas? Alhamdulillah….
3.
Kontrak :
a.
Topik : Sesuai janji kita lima belas menit yang lalu sekarang kita akan
membicarakan apa? Ya benar kita akan membicarakan cara mengontrol marah yaitu
menyalurkan perasaan marah dengan memukul bantal
b.
Waktu : 15
menit ya….
c.
Tempat : disini apa diruang pertemuan? Benar disini
B.
KERJA
Mas,
jika mas merasakan tanda-tanda mas mau marah, mas bisa melakukan tarik nafas
dan menyalurkan perasaan marah mas dengan memukul bantal. Caranya mas bisa
ambil bantal dan memukul sekuatnya hingga perasaan marah mas berkurang. Supaya
mas lebih jelas sekarang saya akan peragakan caranya…. Perhatikan ya…..
Bagaimana
mas sudah jelas…? Nah sekarang mas bisa mencobanya? (pasien mencoba) Bagus…….
C.
TERMINASI
1.
Evaluasi :
a.
Subjektif : Bagaimana perasaannya setelah mas
mencoba cara menyalurkan rasa marah yang telah kita pelajari? Ooh merasa senang
dan berkurang marahnya.
b.
Objektif : Bisa mas peragakan kembali apa yang sudah
kita pelajari tadi…? Ya ..benar
2.
Tindak lanjut :
Mas,
apa yang sudah saya ajarkan pada mas untuk mengontrol marah cara II apakah mas
mau hal ini dilatih dan dimasukkan kedalam kegiatan harian mas? Mau…? Kapan?
Oh setiap sebelum tidur siang? Jam
berapa? Baiklah jam satu siang
3.
Kontrak yang akan datang :
a.
Topik : Mas, bagaimana jika besok kita belajar cara
ketiga cara mengontrol marah yaitu menyalurkan perasaan marah dengan
menyampaikan perasaan marah mas dengan cara yang baik ? Mau….
b.
Waktu : jam berapa ? Bagaimana jika jam delapan pagi ? Baiklah kita besok
bertemu jam 08.00
c.
Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di
ruang pertemuan. Baiklah.
LAPORAN
PENDAHULUAN
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI (3)
Hari/tanggal : Sabtu, 10 April 2010
Waktu : 08.00-08.15
Pertemuan
Ke : 3
I. PROSES
KEPERAWATAN
- Kondisi pasien :
-
Wajah klien tampak tegang dan
gelisah
-
Mulut komat kamit
-
Mata melotot
-
Klien sering berjalan mondar mandir
- Diagnosa keperawatan
:
Resiko
Perilaku Kekerasan
C.
Tujuan khusus :
1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien
2.
Melatih pasien mengontrol PK dengan cara verbal
3.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
D.
Tindakan keperawatan :
1.
Menanyakan tentang apakah cara mengontrol fisik I
(tarik nafas) dan II (pukul bantal) telah dilatih dan dilakukan
2.
Mengajarkan pasien cara mengontrol marah verbal
3.
Menawarkan dan memasukkan cara mengontrol marah
dengan cara verbal dalam jadwal kegiatan harian
II. PROSES
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
- ORIENTASI
1.
Salam terapeutik
: Pagi Mas S?
2.
Evaluasi/Validasi :
Sudah
makan? Bagimana masih ada perasaan marah? Oh tadi malam marah?
Apa
saat perasaan marah datang sudah dicoba cara tarik nafas dan pukul bantalnya?
Oh sudah? Lalu bagaimana apakah rasa mau marahnya bisa teratasi? Oh..iya.
3.
Kontrak :
a.
Topik : Masih ingat janji kita? Ya benar, kita janji
akan membicarakan cara mengontrol marah yaitu menyalurkan perasaan marah dengan
menyampaikan perasaan marah mas dengan cara yang baik
b.
Waktu : Berapa lama kita akan belajar? 15 menit?
Baiklah kita akan belajar dari jam delapan lebih sepuluh sampai jam delapan
duapuluh lima
c.
Tempat : dimana? Jadi diruang pertemuan? Baiklah
kita sekarang ke ruang pertemuan
- KERJA
Mas
S, sekarang saya akan mengajarkan cara menyalurkan perasaan marah dengan
menyampaikan perasaan marah yang baik.
jika mas merasakan tanda-tanda mau marah, mas bisa mengungkapkan
perasaan marah itu dengan cara menceritakannya kepada seseorang yang dipercaya,
seperti saat ini mas mempercayai saya. Jika saya tidak ada mas bisa
menceritakannya kepada perawat yang ada diruangan atau teman yang mas yakini
bisa membantu. Bagaimana kalau sekarang kita …..(stimulus pasien untuk marah)
Mas
merasa marah? Baiklah sekarang datang ke saya lalu ucapkan dengan tegas dan
tidak tergesa-gesa: “suster saya kesal kalau saya dikatakan tidak berguna,
selalu sial dan menjadi beban orang lain, saya tidak bisa terima hal itu.
Sekarang saya rasanya ingin membanting apa saja yang ada disekitar saya”
Nah,
setelah mas mengungkapkan perasaan marah, bisa dilanjutkan dengan cara tarik
nafas dan pukul bantal yang telah
diajarkan kemarin
- TERMINASI
- Evaluasi :
a.
Subjektif : Bagaimana keadaannya sekarang? Jauh
lebih baik?
b. Objektif : Bisa sebutkan kembali apa yang sudah kita pelajari tadi…?
Ya ..betul
- Tindak
lanjut :
Mas,
apa yang sudah kita pelajari cara mengontrol marah cara III apakah mas mau hal
ini dilatih dan dimasukkan kedalam kegiatan harian mas? Mau…? Kapan? Oh setiap ada tanda keinginan marah muncul…..
baiklah
3.
Kontrak yang akan datang :
a.
Topik : Mas, bagaimana jika 15 menit lagi kita
belajar cara keempat cara mengontrol marah yaitu dengan melakukan ibadah? Mau….
b.
Waktu : Berapa lama? Bagaimana jika 15 menit?
Baiklah kita nanti bertemu jam 08.30 s.d 08.45 WIB
c.
Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang? Oh
kursi teras, baiklah.
LAPORAN
PENDAHULUAN
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI (4)
Hari/tanggal : Sabtu, 10 April 2010
Waktu : 08.30-08.45 WIB
Pertemuan
Ke : 4
I. PROSES
KEPERAWATAN
1.
Kondisi pasien :
-
Wajah klien tampak tegang dan
gelisah
-
Mulut komat kamit
-
Mata melotot
-
Klien sering berjalan mondar mandir
2.
Diagnosa keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan
3.
Tujuan khusus :
a.
Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
b. Melatih pasien mengontrol
PK dengan cara spiritual
c. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4.
Tindakan keperawatan :
a.
Menanyakan tentang apakah cara mengontrol fisik I
(tarik nafas) dan II (pukul bantal) dan III (verbal) telah dilatih dan
dilakukan
b.
Mengajarkan pasien cara mengontrol marah dengan cara
spiritual
c.
Menawarkan dan memasukkan cara mengontrol marah
dengan cara spiritual dalam jadwal kegiatan harian
II. PROSES
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A.
ORIENTASI
1. Salam terapeutik : Halo Mas S?
2.
Evaluasi/Validasi :
Tadi
habis melakukan apa? Oooo dari ruang rehabilitasi.
Apa
sudah dilatih dan dilakukan cara mengontrol marah dengan tarik nafas, pukul
bantal dan menceritakan perasaan marahnya pada orang lain? Oh sudah? Lalu
bagaimana apakah rasa mau marahnya bisa teratasi? Oh..iya.
3.
Kontrak :
a.
Topik : Sesuai janji kita lima belas menit yang lalu sekarang kita akan
membicarakan apa? Ya benar kita akan membicarakan cara mengontrol marah yaitu
menyalurkan perasaan marah dengan cara spiritual
b.
Waktu : 15
menit ya….
c.
Tempat : dimana? Benar dibangku teras
B.
KERJA
Mas
S, sekarang saya akan mengajarkan cara menyalurkan perasaan marah dengan cara
spiritual. jika mas merasakan
tanda-tanda mau marah, mas bisa lakukan kebiasaan sembahyang, berdoa kepada
tuhan untuk diberikan kesabaran dan mengadukan perasaan kesalnya kepada tuhan
dan selalu berpikiran positif bahwa semua itu adalah proses yang harus
dijalani.
C.
TERMINASI
1.
Evaluasi :
a.
Subjektif : Bagaimana perasaannya sekarang? Jauh
lebih baik?
b.
Objektif : Bisa sebutkan kembali apa yang sudah kita
pelajari tadi…? Ya ..betul
2.
Tindak lanjut :
Mas,
apa yang sudah kita pelajari cara mengontrol marah cara spiritual apakah mas
mau hal ini dilatih dan dimasukkan kedalam kegiatan harian mas? Mau…? Kapan?
Oh setiap saat terutama saat ada
keinginan untuk marah….. baiklah
3. Kontrak yang akan datang :
a.
Topik : Mas, bagaimana jika 15 menit lagi kita
belajar cara kelima cara mengontrol marah yaitu dengan minum obat? Mau….
b. Waktu : Berapa lama? Bagaimana jika 15 menit? Baiklah kita nanti
bertemu jam 08.45 s.d 09.00 WIB
c.
Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang? Oh di
taman, baiklah…..
LAPORAN
PENDAHULUAN
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI (5)
Hari/tanggal : Sabtu, 10 April 2010
Waktu : 08.45 – 09.00 WIB
Pertemuan
Ke : 5
I. PROSES
KEPERAWATAN
1.
Kondisi pasien :
2.
Diagnosa keperawatan :
Resiko
Perilaku Kekerasan
3.
Tujuan khusus :
a.
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b.
Menjelaskan cara
mengontrol PK dengan minum obat
c.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
D.
Tindakan keperawatan :
1.
Menanyakan tentang apakah cara mengontrol fisik I
(tarik nafas), II (pukul bantal), III
(verbal) dan IV (cara spiritual) telah dilatih dan dilakukan
2.
Mengajarkan pasien cara mengontrol marah dengan
minum obat
3.
Menawarkan dan memasukkan cara mengontrol marah
dengan cara minum obat dalam jadwal kegiatan harian
A.
ORIENTASI
1. Salam terapeutik : Halo Mas S?
d.
Evaluasi/Validasi :
Tadi
habis melakukan apa? Oooo dari ruang rehabilitasi.
Apa
sudah dilatih dan dilakukan cara mengontrol marah dengan tarik nafas, pukul
bantal dan menceritakan perasaan marahnya pada orang lain dan spiritualnya? Oh
sudah? Lalu bagaimana apakah rasa mau marahnya bisa teratasi? Oh..iya.
e.
Kontrak :
a.
Topik : Sesuai janji kita lima belas menit yang lalu sekarang kita akan
membicarakan apa? Ya benar kita akan membicarakan cara mengontrol marah yaitu
dengan cara minum obat
b.
Waktu : 15
menit ya….
c.
Tempat : dimana? Benar ditaman
B.
KERJA
Mas
S, sekarang saya akan mengajarkan cara mengontrol marah dengan cara minum obat
yang benar. nah saat mas menerima obat maka pastikan nama obatnya, warnanya,
dosisnya, cara minum obat. Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan segera
sampaikan kepada perawat atau dokter.
Mas
tahu tidak apa manfaat dan kerugian bila tidak minum obat? Ooo tidak tahu ya?
Nah, jika begitu saya akan jelaskan manfaat dan kerugiannya bila tidak minum
obat atau berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter/perawat. Manfaat
yang mas rasakan bila minum obat dengan benar sesuai dosis dan cara yang
dianjurkan, maka mas S akan cepat sembuh sehingga dapat beraktifitas seperti semula, bisa
pulang dan berkumpul bersama keluarga. Tapi bila mas tidak minum obat sesuai
anjuran, maka halusinasi akan muncul kembali dan akan menimbulkan rasa marah
.
C.
TERMINASI
1.
Evaluasi :
a.
Subjektif : Bagaimana kondisinya sekarang? Jauh
lebih baik?
b.
Objektif : Bisa mas sebutkan cara minum obat yang
benar, warna obat yang harus mas minum, berapa dosis yang mas butuhkan, manfaat
bila mas minum obat secara teratur sesuai anjuran, kerugian bila tidak minum
obat sesuai anjuran yang sudah kita pelajari tadi…? Ya ..betul
2.
Tindak lanjut :
Mas,
apa yang sudah kita pelajari tentang cara minum obat dengan benar nanti
dimasukkan kedalam kegiatan harian mas ya? Mau…? Kapan? Oh setiap saat terutama saat ada keinginan untuk
marah….. baiklah
3.
Kontrak yang akan datang :
a.
Topik :
b.
Waktu :
c.
Tempat :